Jakarta – LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi secara komersial mulai tanggal 12 Juli 2023 mendatang. Tetapi, sampai sekarang pemerintah masih belum menetapkan tarif untuk angkutan umum tersebut.
Menurut Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo, pihaknya kini masih menanti keputusan tarif. “Sampai saat ini saya belum mendapatkan surat keputusannya terkait kepastian tarif yang diberlakukan di LRT Jabodebek. Kami masih menunggu juga,” ujar Kuswardojo, seperti dilansir dari Detik.
Pihaknya sendiri mengusulkan tarif LRT Jabodebek sebesar Rp15 ribu sampai Rp25 ribu. Tarif itu bisa lebih murah apabila pemerintah memberi subsidi. “Kami mengajukan usulan tarif di angka Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu. Tapi tentunya jika pemerintah memberikan PSO, nantinya tarif diharapkan bisa lebih murah lagi bagi pengguna jasa,” paparnya.
Sementara ini, commercial operation date (COD) atau operasi komersial LRT Jabodebek masih ditargetkan tanggal 12 Juli 2023. “Sejauh ini kami masih mengagendakan untuk COD di 12 Juli,” paparnya.
Sebelumnya, pihak LRT Jabodebek sempat mengungkapkan bahwa putusan tarif akan diumumkan pada bulan April 2023. Tetapi, sampai pertengahan Mei 2023 ini pengumuman tarif LRT Jabodebek masih belum ditentukan.
Padahal, pengumuman besaran tarif angkutan orang dengan moda kereta api seharusnya telah diumumkan 3 bulan sebelum diberlakukan. Ketentuan tersebut tertuang dalam pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 28/2012 tentang Pedoman Perhitungan dan Penetapan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menuturkan bahwa tarif LRT Jabodebek belum ditetapkan. Saat ini, tarif LRT Jabodebek masih dalam kajian. Tetapi, sebelumnya ia menyampaikan, tarif kilometer (km) pertama untuk LRT Jabodebek Rp3.000. Kemudian, tarif per km Rp825. Sedangkan untuk tarif kurang (<) 10 km Rp10.425 dan tarif terjauh (>) 20 km di Rp29.400.
Leave a Reply