JAKARTA – Kedatangan Coldplay ke Indonesia memang sudah dinanti-nantikan banyak orang. Karena itu, besar kemungkinan penggemar band asal Inggris tersebut akan memadati Jakarta pada pertengahan November 2023 mendatang. Untuk itu, PT MRT Jakarta sedang menjajaki rencana menambah jam operasional selama penyelenggaraan pertunjukan Chris Martin dkk untuk mengakomodasi penonton konser.
“MRT pernah memperpanjang jam operasional kereta saat konser SM Town 23 sampai jam 01.30 dini hari,” ujar Head of Corporate Communication & Branding Department MRT Jakarta, Angga Satria Perdana. “Kalau pas Coldplay, rencana sampai jam 3 pagi karena secara traffic penonton sangat besar ya. Pasti untuk mengurangi pesertanya nggak hanya dalam waktu sebentar.”
Ia melanjutkan, pihaknya tengah melakukan kajian dengan melihat peluang event-event besar di sekitar stasiun MRT. Hasilnya, menampakkan dampak baik, khususnya dalam meningkatkan ridership (jumlah penumpang. “Jadi, manajemen kami melihat event-event insidental yang punya crowd besar di sekitar MRT Jakarta dan customer division mengkaji ini. Kami sudah tes di tiga kegiatan dan dampaknya ke penumpang signifikan bagus,” sambung Angga.
Meski demikian, dalam memperpanjang jam operasional MRT mesti melalui tahapan yang panjang. Kepala Divisi TOD MRT Jakarta, Gunawan, menerangkan, selain pengkajian, pihaknya mesti mengantongi persetujuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, penambahan jam operasi pasti berkaitan dengan subsidi tiket (PSO) yang digelontorkan untuk MRT. “Untuk memperpanjang traffic bukan satu hal yang mudah. Itu ada prosesnya, karena ada subsidi. Kami harus minta persetujuan DKI,” jelasnya.
Sementara itu, sepanjang September 2023 kemarin, tercatat rata-rata 100.968 orang per hari menggunakan MRT Jakarta. Pada hari kerja (weekday) Senin sampai Jumat, rata-rata angka keterangkutan (ridership) mencapai 114.344 orang dan pada akhir pekan (weekend) mencapai 74.215 orang. Angka tersebut menunjukkan total 3.029.035 orang menggunakan layanan MRT Jakarta pada bulan kemarin.
Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata. Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
Leave a Reply