JAKARTA – Pemerintah berharap agar semua penumpang kereta api kelas ekonomi mendapatkan subsidi PSO. Begitu juga untuk penumpang KRL AC, yang subsidi PSO nya sudah termasuk dalam subsidi PSO Rp 704,7 miliar yang telah disepakati Pemerintah bersama DPR.
“Untuk peningkatan pelayanan seperti ini ada kebutuhan tambahan. Kalau itu memang tidak tertampung dengan DIPA PSO yang Rp 704,7 miliar tadi, kita sudah mengusulkan tambahan ke Menteri Keuangan dan beberapa kali sudah dilaporkan ke DPR,” jelas Sekretaris Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nugroho Indrio.
Jumlah subsidi PSO Rp 704,7 miliar yang akan segera ditandatangani dalam satu dua pekan ini diklaim sudah mengakomodasi kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. Untuk subsidi PSO tambahan itu, Kementerian Perhubungan berharap bisa disepakati dalam APBNP 2013.
Untuk tahun 2013 ini Kemenhub telah mengajukan besaran subsidi PSO sebanyak Rp 804,7 miliar. Namun, subsidi PSO yang disetujui hanya Rp 704,7 miliar. Jumlah tiket yang mendapatkan subsidi PSO dengan jumlah itu diproyeksikan untuk 95.365.313 penumpang.
Sebelumnya, penandatanganan subsidi PSO sempat mandek karena belum turunnya DIPA dari Kementerian Keuangan. Penandatanganan kontrak menyusul telah turunnya daftar isian pelaksanaan anggaran dari Kementerian Keuangan.
“DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) baru turun sehingga diharapkan dalam satu dua pekan ada penandatanganan kontrak,”kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Leon Muhammad di Jakarta, Jumat (14/6).
Jumlah subsidi public service obligation (PSO) yang akan ditangani oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia (persero) itu sebesar Rp 704,7 miliar. Namun, waktu penurunan subsidi PSO tersebut masih belum ditetapkan karena masih dalam pembahasan antara Dirjen Perkeretaapian dengan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan. [Yud/KAI]