Madiun – Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) Madiun Jaya membuat kerugian yang besar terhadapt PT KAI Daop VII Madiun. Kerugian ini karena KRDI Madiun Jaya telah berhenti beroperasi sejak Sabtu lalu hingga Senin pekan depan. KRDI Madiun Jaya berhenti beroperasi karena kereta ini sedang menjalani perawatan di Balai Yasa, Yogayakarta. Perawatan ini dilakukan untuk mengeluarkan air dari mesin silinder.
“Nilai kerugian diprediksi sekitar Rp 150 juta,” ujar Gatut Sutiyatmoko, juru bicara PT Kereta Api Indonesia Daop VII Madiun.
Perkiraan kerugian ini berdasarkan hitung-hitugan jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Madiun menuju Yogyakarta. Jumlah penumpang rata-rata 300 orang atau 75 persen dari kapastitas KRDI dikalikan degan harga per tiket Rp50ribu dan dikalikan massa istirahat selama 10 hari.
Masalah teknis ini terjadi karena terjadinya keterlambatan perawatan. Proses perawtaan mesin harusnya dijalankan beberapa bulan yang lalu bersamaan dengan pengecekn rangka bawah. Namun saat itu suku cadang belum tersedia sehingga perbaikan urung dijalankan.
“Sebenarnya mesin harus dirawat Juni lalu, karena sudah menempuh waktu perjalanan lebih dari 6.000 jam,’’ jelasnya.
PT KAI Daop VII menghimbau para penumpang menggunakan kereta lain untuk jurusan Madiun ke Yogayakarta seperti KA Sancaka, Argo Wilis, Pasundan, Logawa, Malioboro, Sritanjung, Kahuripan, Gajayana, Mutiara Selatan, Bima, dan Turangga selama KRDI Madiun Jaya menjalani perawatan.
“Banyak yang beralih ke kereta lain,” ujar Gatut.