Jakarta – PT Industri Kereta Api (INKA) akan memproduksi armada kereta rel listrik (KRL) atau commuter line. KRL buatan INKA ini dijadwalkan meluncur secara bertahap mulai tahun 2024 mendatang. Sebagai informasi, selama ini PT KAI Commuter menggunakan kereta bekas dari Jepang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memesan sejumlah rangkaian kereta untuk dioperasikan oleh KAI Commuter yang merupakan anak usaha KAI. Rencana tersebut sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi. Akan tetapi, penandatanganan kontrak diharapkan dapat dijadwalkan kembali pada bulan Januari mendatang.
“Teman-teman KCI merevisi RKAP supaya anggaran masuk RKAP. Cuma butuh waktu kan.Saya kemarin ketemu, kelihatannya proses kontraknya harapannya bulan Januari, karena nunggu revisi RKAP dari KCI,” kata Direktur PT INKA, Budi Noviantoro, Selasa (11/10), seperti dikutip dari Detik.
Budi menjelaskan, jumlah gerbong KRL yang dipesan sebanyak 15 trainset. Apabila tidak ada aral melintang, kereta commuter pesanan KAI tersebut akan rampung secara bertahap mulai tahun 2024 mendatang. “Paling tidak bertahap, paling 2-3 transit dulu masuk. Nggak bisa bareng 15 kali 12 (gerbong), itu banyak itu,” beber Budi.
Lebih lanjut ia menerangkan, mutu atau kualitas KRL buatan INKA sama dengan kualitas kereta yang selama ini diimpor dari Jepang. “Kebetulan kita untuk menjaga mutu, jadi sama,” tandas Budi.
Sebelumnya, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa selama ini jumlah impor gerbong kereta api untuk layanan commuter line cukup besar. KAI sudah mengimpor sekitar 1.100 unit kereta dan semuanya dalam kondisi bekas. Oleh sebab itu, PT KAI sekarang ingin memiliki kereta yang benar-benar baru dan diproduksi dalam negeri, bukan impor dari negara lain.
“Selama ini kita impor kereta bekas, jumlahnya sudah lebih dari 1100 unit. Sekarang kita mau buat sarana kereta listrik baru, sinergi dua BUMN PT INKA dan PT KAI dan dijalankan PT KCI,” tandas Didiek.
Leave a Reply