
Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana untuk mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) tipe premium di wilayah Jabodetabek. Commuter line kelas premium tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2019 mendatang.
Kereta yang ditunjang dengan berbagai fasilitas modern tersebut diharapkan dapat memberi kenyamanan lebih untuk para penumpang. “Paling tidak ya di pertengahan tahun depan, itu pun bila sudah mendapat persetujuan,” ujar Direktur Pemasaran dan Operasional PT KCI, Subakir, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (20/12), seperti dilansir Okezone.
KRL premium tersebut menawarkan layanan kelas satu lantaran di dalamnya dilengkapi Wi-Fi dengan pintu dan jumlah penumpang yang terbatas. Bahkan kabarnya KRL premium ini hanya akan berhenti di stasiun tertentu demi membedakannya dengan KRL reguler. Tarif atau harga tiket KRL premium tersebut diperkirakan hanya Rp 20 ribu saja per orang. “Kami gunakan tempat duduk dan ada wifi juga mungkin. Tapi tarifnya masih terjangkau,” papar Subakir.
Walaupun gerbong masih belum ditentukan, pihaknya akan membuat penumpang KRL premium lebih nyaman dengan menyisakan 25% penumpang berdiri. “Di tengah kan ada tiang, nanti kami hilangkan dan dibuat tempat duduk, jadi semakin nyaman. Rencananya KRL premium ini akan beroperasi di jalur perlintasan Jakarta-Bogor karena lintasannya cukup padat,” katanya.
“Perjalanan KRL premium nantinya di luar perjalanan yang tergaris. Kami mengambil beberapa slot yang tidak mengganggu karena KCI akan menyelipkan di antara perjalanan KRL. Pada pukul 09.00 – 13.00 WIB kereta yang beroperasi memiliki kelonggaran headway 17 menit,” sambung Subakir.
Sementara itu, pelaksanaan uji coba KRL premium akan dilakukan pada pertengahan tahun 2019 dan dilaksanakan di rel KRL yang tak terlalu padat seperti Bekasi atau Tangerang. “Diuji coba dulu, mudah-mudahan 2019 pertengahan karena kami tidak boleh (ganggu) pemerintah yang lagi sibuk-sibuknya. April kan Pilpres,” kata Subakir.
Sayangnya pihak KCI masih belum bisa memastikan kapan tepatnya KRL premium resmi beroperasi untuk umum. “Masalah tarif biasanya (lama), kalau masalah lain sangat mudah. Tarif jangan sampai tidak terjangkau. Jadi bisa dipastikan jadwal (KRL) premium enggak akan mengganggu kereta reguler dan reguler tidak akan dikurangi. Kami pada posisi tahun baru bisa menambah 23 perjalanan (KRL), masa nambah KLB (kereta luar biasa) premium ganggu,” tandas Subakir.