Layani KA Bandara, Ini Penyesuaian Alur Penumpang KRL di Stasiun Duri

Eva Chairunnisa, Vice President Manager Komunikasi PT KCJ
Eva Chairunnisa, Vice President Manager Komunikasi PT KCJ

JAKARTA – Seiring dengan pengoperasian , PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) secara bertahap melakukan uji coba penyesuaian kereta rel listrik (KRL) di Duri. Sejak hari Minggu (25/3) kemarin, peron lima di stasiun tersebut mulai dibuka untuk melayani naik dan turun KRL relasi Duri-Tangerang PP.

Dengan dibukanya peron lima, terjadi perubahan jalur di Stasiun Duri. Peron 1 saat ini melayani KRL tujuan Angke, Kampung Bandan, dan Tangerang; peron 2 melayani Tanah Abang, Manggarai Depok, dan Bogor; peron 3 dan peron 4 bakal digunakan khusus kereta Soekarno-Hatta; dan peron lima melayani KRL Duri-Tangerang.

“Untuk mengakomodasi pengguna yang akan berpindah jalur atau transit di Stasiun Duri, di masing-masing peron jalur 1 dan 5 telah tersedia eskalator untuk naik dan turun,” jelas VP Communication PT KCI, Eva Chairunisa. “Pengguna juga dapat menggunakan jalur penyeberangan sementara yang tersedia di ujung peron arah Tanah Abang/Grogol yang menghubungkan peron 1 dan 5.”

Ditambahkan Eva, selama masa awal pemberlakuan perubahan alur pergerakan ini, petugas KRL maupun announcer stasiun terus aktif memberikan pengumuman kepada pengguna yang hendak transit atau berpindah peron agar menggunakan eskalator. Di samping itu, juga berencana membangun tangga manual di jalur 1 dan 5 untuk menyebar titik penumpang berpindah peron.

Sejak bangunan baru Stasiun Duri rampung, seluruh pelayanan pengguna dipusatkan di lantai atas bangunan baru. tersebut termasuk toilet, musala, dan pos kesehatan. Akses keluar masuk stasiun juga dilayani di bangunan baru dengan tujuh gate untuk masuk dan enam gate untuk keluar. Untuk mengakses area pelayanan pengguna ini, tersedia dua eskalator naik, dua eskalator turun, dan satu lift di hall Stasiun Duri.

Sayangnya, kebijakan baru tersebut ternyata belum banyak diketahui oleh pengguna . Pada Senin (26/3) siang kemarin, banyak penumpang sangat kesulitan karena belum terbiasa serta hanya melewati satu tangga untuk naik-turun. Selain itu, ratusan penumpang KRL juga terlihat berebut untuk naik eskalator yang hanya tersedia satu unit.