Layani Rute Gambir-Malang PP, Ini Fasilitas Yang Ditawarkan Kereta Api Bima

Wali Kota Malang Mochamad Anton - nasional.tempo.co
Wali Kota Malang Mochamad Anton - nasional.tempo.co

KA Bima adalah api kelas eksekutif yang telah beroperasi sejak tahun 1967 silam. Kereta api - Pergi Pulang (PP) ini memiliki frekuensi sebanyak 1 kali pergi pulang setiap harinya dan kerap menjadi moda andalan bagi masyarakat yang hendak bepergian dari atau ke Jakarta selain menggunakan KA Gajayana.

“Bima menjadi alternatif pilihan masyarakat Malang. Kereta api itu juga melayani jalur Surabaya-Jakarta,” ujar Wali Kota Malang Muhammad Anton, seperti dilansir Tempo. Ketika diluncurkan, Abah Anton berharap agar masyarakat dapat beralih menggunakan moda transportasi massal seperti kereta api lantaran perjalanan melalui jalur darat untuk rute Malang-Surabaya memang sudah padat dan kerap terjadi kemacetan.

Lalu di mana saja kereta api Bima berhenti? Kereta yang menempuh jalur lintas selatan selama 13 jam ini berhenti di beberapa stasiun seperti Stasiun Jatinegara (arah ke Jakarta), Cirebon, Purwokerto, Karanganyar, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Jombang, Mojokerto, Surabaya Gubeng, Sidoarjo, Lawang, dan Malang.

atau yang dipatok untuk kereta api Bima berkisar antara Rp 265 ribu hingga Rp 570 ribu per orang, tergantung dari jarak yang ditempuh, subkelas atau posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta keberangkatan yang dipilih. Meski demikian, pihak PT KAI juga menerapkan tarif khusus untuk pemesanan pada waktu-waktu tertentu.

Misalnya saja pemesanan pada 90 hari sebelum keberangkatan (H-90) untuk rute Surabaya-Malang dan sebaliknya hanya Rp 50 ribu saja. Kemudian untuk pemesanan tiket 2 jam sebelum keberangkatan di loket stasiun dikenai tiket seharga Rp 90 ribu rute Surabaya-Madiun dan Madiun-Yogyakarta. Untuk rute Cirebon-Jakarta dan sebaliknya dihargai Rp 150 ribu, serta Yogyakarta-Surabaya dan sebaliknya mematok tarif Rp 285 ribu.

Kereta Api Bima menawarkan sejumlah fasilitas memadai seperti air conditioner (AC), 50 tempat duduk dengan konfigurasi 2-2 berkapasitas 400 tempat duduk. Kursi yang digunakan di KA Bima sudah menggunakan jenis reclining seat dan revolving seat dengan sandaran kaki, sehingga penumpang bisa mengatur sendiri tingkat kemiringan kursi yang diinginkan.

KA Bima juga sudah dilengkapi kereta makan, interior yang modern, dan fasilitas kaca panorama dupleks yang dilapisi laminasi isolator panas dengan blinds. Tersedia pula fasilitas hiburan, bagasi, lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, TV, rem darurat, hingga peredam suara.

Kereta satu ini juga kerap dimanfaatkan oleh para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan ke Denpasar (Bali), Jember, Pasuruan, Probolinggo, dan Banyuwangi dengan memakai KA Mutiara Timur. Pada pagi hari, rangkaian KA Bima yang ada di Jakarta biasanya akan diistirahatkan terlebih dahulu di Stasiun Jakarta Kota untuk kemudian berangkat lagi untuk melayani perjalanan pada sore hari.