
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memutuskan untuk menurunkan frekuensi perjalanan KA Bandara selama musim mudik Lebaran 2023. Tidak tanggung-tanggung, penurunan operasional kereta tersebut mencapai 35 persen dari jadwal atau hari normal. Pasalnya, sebagian kereta akan dialihkan ke kereta rel listrik (KRL).
“Penurunan operasional KA Bandara akan dialihkan untuk penambahan operasional KRL karena mobilitas masyarakat di dalam kota diprediksi juga masih akan tinggi saat musim Lebaran, terutama untuk kebutuhan berwisata,” jelas Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo. “Perjalanan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) sendiri meningkat dari 1.171 perjalanan kereta per hari menjadi 1.281 perjalanan kereta per hari, atau meningkat 11 persen.”
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR tersebut, Didiek mengatakan bahwa selama periode mudik Lebaran 2023, pihaknya justru akan meningkatkan frekuensi perjalanan KA Bandara Yogyakarta (YIA) sebesar 150 persen dari semula 20 kereta menjadi 30 kereta per hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan penambahan pesawat dalam angkutan Lebaran nanti.
Beberapa waktu lalu, Executive Vice President KAI DAOP 6 Yogyakarta, Agus Swinanto, sempat mengatakan bahwa pihaknya memang berencana menambah jadwal sampai dengan 42 perjalanan kereta setiap hari, karena mereka harus mendukung trafik di Bandara YIA yang cukup tinggi selama Lebaran mendatang. Saat ini, jadwal perjalanan dari Stasiun Tugu menuju Stasiun Wates dan sebaliknya sudah berjalan sebanyak 30 perjalanan.
Selama periode mudik Lebaran 2023 ini, kapasitas angkut kereta meningkat 19 persen jika dibandingkan dengan musim mudik tahun 2022. Pada periode Lebaran 202, rata-rata harian 281 kereta per hari sedangkan pada lebaran 2023 ini meningkat menjadi 339 kereta per hari. Penambahan 53 kereta tersebut di antaranya 8 kereta PSO, 2 KA Pasundan Tambahan, dan 6 kereta mudik motor gratis.
KAI Group secara total menyediakan kapasitas sampai dengan 6,9 juta tempat duduk untuk KA Jarak Jauh dan KA Lokal selama masa Angkutan Lebaran 2023. Angka ini terpantau meningkat hingga 136 persen dibandingkan realisasi Angkutan Lebaran 2022. Pasalnya, sekarang masyarakat sudah dibebaskan bepergian seiring pencabutan status PPKM sejak Januari 2023 lalu.
Leave a Reply