Sukabumi – Memasuki arus mudik Hari Raya Idul Adha 1437 H tahun ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengawasi secara ekstra jalur kereta api di Sukabumi, Jawa Barat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalur KA.
“Memang ada beberapa jalur perlintasan KA yang rawan terjadi kecelakaan, seperti di jalur menuju Cianjur dan beberapa titik di jalur menuju Bogor,” ujar Kepala Stasiun Sukabumi, Heru Salam, Sabtu (10/9).
Tingginya curah hujan menurut Heru dapat menyebabkan longsor atau pergerakan tanah. Oleh sebab itu pihak KAI telah menyiagakan petugas untuk selalu memeriksa kondisi jalan. Petugas tersebut ada yang memakai roli dan berjalan kaki untuk turun langsung ke lokasi rawan longsor untuk melakukan pengecekan.
Khusus di titik rawan longsor juga sudah disiapkan 1 petugas yang bersiaga untuk memantau dan melaporkan bila sewaktu-waktu terjadi bencana. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak yang terjadi.
“Tidak hanya di lokasi rawan bencana, setiap gerbong juga disiapkan tenaga pengaman untuk antisipasi adanya tindak kejahatan maupun hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Di musim liburan kali ini jumlah penumpang dari Bogor ke Sukabumi dan dari Sukabumi ke Cianjur mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Bahkan sampai tanggal 12 September 2016 tiket KA Pangrango rute Bogor-Sukabumi telah habis terjual.
Heru menambahkan bahwa KA Pangrango terdiri dari 5 gerbong penumpang dengan 4 gerbong kelas ekonomi berkapasitas 416 kursi atau masing-masing gerbong mampu menampung 104 orang.
Sementara itu kelas eksekutif menampung 50 kursi. Selain jurusan Sukabumi-Bogor, di Stasiun Sukabumi juga melayani trayek Sukabumi-Cianjur dengan memakai jasa KA Siliwangi.