JAKBAR – Rian Mahendra, 9, tewas setelah tersambar kereta api (KA) commuter line rute Jakarta-Tangerang di lintasan Bojong Indah Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin (8/8). Korban siswa kelas empat SD tertabrak kereta saat bersepeda bersama dua temannya.
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo menerangkan, awalnya Rian bersama Karin, 8, dan Gatot, 9, hendak pergi ke rumah seorang temannya di Jalan Al Hikmah, Rawa Buaya, Jakarta Barat, dengan menaiki dua sepeda. Rian menaiki sepeda sendiri, sedangkan dua temannya berboncengan.
Kejadian itu berawal ketika mereka berangkat dari rumah Rian di Jalan Dharma Wanita V secara beriringan melalui jalan-jalan kampung. Begitu sampai di lintasan tanpa palang pintu di Bojong Indah Raya, Karin dan Gatot berhasil menyeberang.
Saat itu terdengar klakson tanda kereta hendak lewat. Nahas, saat Rian menyusul untuk menyeberangi lintasan, jarak commuter line sudah terlalu dekat. Tubuh Rian dan sepedanya langsung tersambar kereta. Bocah malang itu dan sepedanya terseret sejauh 30 meter, lalu tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP).
Dua temannya langsung histeris dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Warga yang langsung berdatangan segera menghubungi RSUD Cengkareng. ”Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD untuk diotopsi. Kemudian, jasad bocah itu diserahkan kepada keluarganya,” tutur Ipung.
Mahendra, 38, ayah korban, menuturkan bahwa anaknya saat itu memang meminta izin pergi ke rumah Gatot karena dijemput dan diajak untuk bermain playstation. ”Enggak ada firasat apa-apa, Mas. Saya kira ya mereka enggak lewat lintasan kereta,” katanya.
Dia mengaku sudah sering mengingatkan anaknya agar tidak melewati lintasan KA Bojong Indah. Sebab, lintasan itu memang tidak dilengkapi palang pintu. Kejadian tersebut benar-benar menjadi pukulan telak bagi pihak keluarga korban. (JPNN/YUD)