41 Ribu Penumpang Naik Kereta Api Saat Puncak Libur Natal & Tahun Baru

Joni Martinus, VP Public Relations KAI - medan.tribunnews.com
Joni Martinus, VP Public Relations KAI - medan.tribunnews.com

Bandung – Pada momen dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021, (KAI) berhasil meraih 41.443 KA jarak jauh pada keberangkatan pundak pra-Natal dan Tahun Baru, Rabu (23/12) lalu. tersebut mencakup 129 untuk berbagai tujuan.

“Jumlah tersebut merupakan puncak Masa Libur Natal dan Tahun Baru 2021. Terjadi peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan perjalanan tanggal 22 Desember sebanyak 22 ribu pelanggan,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, Kamis (24/12), seperti dilansir Detik.

Joni mengungkapkan, tujuan paling banyak yang digunakan oleh penumpang KA jarak jauh adalah Jakarta – Yogyakarta (PP) dan Jakarta – Surabaya (PP). Periode 18-23 Desember 2020, KAI telah memberangkatkan 195.300 pelanggan, dengan rincian 123.998 pelanggan KA jarak jauh Komersial dan 71.302 KA jarak jauh non komersial.

Secara keseluruhan KAI berhasil menjual 428 ribu tiket api pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru untuk keberangkatan 18 Desember 2020 – 6 Januari 2021. Joni juga kembali mengingatkan bahwa tiap pelanggan KAI jarak jauh harus melampirkan bukti rapid test antigen. Hanya para penumpang yang mempunyai hasil rapid test antigen negatif yang diperbolehkan memakai KA jarak jauh di Pulau Jawa.

PT KAI pun menyediakan layanan rapid test antigen per 24 Desember 2020. Setidaknya ada 22 yang melayani rapid test antigen dengan tarif Rp105 ribu. “Sudah lebih dari 20 ribu peserta rapid tes yang kami layani di stasiun untuk melengkapi syarat perjalanan orang menggunakan pada masa pandemi COVID-19,” papar Joni.

Ia menuturkan, pihak KAI sudah melakukan antisipasi antrean yang mungkin terjadi dengan menata alur layanan rapid test antigen, menyediakan ruang tunggu dengan kapasitas yang lebih memadai, pengaturan jarak antar tempat duduk, mengerahkan petugas keamanan ekstra untuk mengatur antrean, dan mengerahkan tenaga kesehatan secara maksimal.

Selain itu, tingginya minat masyarakat untuk menggunakan moda angkutan kereta api sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat percaya terhadap layanan yang diberikan oleh KAI. “Kepercayaan ini akan terus kami jaga sebagai momentum bagi masyarakat dalam bertransportasi menggunakan kereta api pada masa pandemi COVID-19 ke depan,” bebernya.