
JAKARTA – Pemerintah terus mengebut pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Moda transportasi tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada tanggal 17 Agustus 2022 bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Indonesia. Nantinya, LRT Jabodebek juga diharapkan dapat terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung dan bus Transjakarta.
“Kementerian Perhubungan terus mendukung dukungan integrasi dengan angkutan massal di Jabodebek (LRT Jabodebek dan Transjakarta), dengan fasilitas integrasi kereta cepat ini akan menghubungkan dengan sky bridge,” papar Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri dilansir dari Okezone. “Tentunya itu tidak terlepas di antara pihak-pihak terkait, yakni KCIC, BPTJ, Pemda Provinsi DKI Jakarta, dan lainnya.”
Zulfikri melanjutkan, jadwal integrasi sarana prasarana ini akan dilakukan pada awal Agustus sampai April 2023 dan terus dilakukan uji coba layak dan trail. Rencana operasi ini akan bisa dilakukan pada tahun 2023 mendatang. “Progres fisik kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini telah mencapai 79,9 persen,” sambung Zulfikri.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menargetkan LRT Jabodebek bisa beroperasi pada bulan Agustus 2022 mendatang. Hingga awal tahun 2022 ini, progres proyek strategis nasional (PSN) tersebut sudah mencapai 78,78 persen. Tes dan commissioning sudah dilakukan pada Januari kemarin, sedangkan trial run akan dilaksanakan pada Juli sampai Agustus mendatang.
“Pada saat Agustus beroperasi, lintasan utama LRT Jabodebek ditargetkan sudah beroperasi. Lintasan tersebut mencakup Cawang-Cibubur, Cabang-Dukuh Atas, dan Cabang-Bekasi Timur,” jelas Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo. “Sementara untuk depo, akan dioperasikan secara manual (berbeda dengan sistem operasional tiga lintasan utama LRT Jabodebek).”
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI, John Robertho, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu meragukan operasional LRT Jabodebek nanti pada Agustus 2022. John menjelaskan, nantinya LRT Jabodebek akan mengoperasikan sebanyak 31 train set. Dalam satu train set, terdapat sebanyak enam kereta. “Headway atau waktu tunggu antar kereta untuk lintasan satu dan tiga enam menit. Nanti masuk ke Cawang dan Dukuh Atas menjadi tiga menit,” katanya.
“Ada 18 stasiun yang melayani operasional LRT Jabodebek. Lalu jumlah perjalanannya akan ada sebanyak 560 perjalanan per hari dengan jalur sepanjang 43,8 kilometer,” lanjut John. “Dalam operasional 560 perjalanan ini, sebenarnya hanya membutuhkan 27 train set (total ada 31 train set). Satu set akan menjadi cadang, sedangkan tiga train set lainnya untuk perawatan.”
Leave a Reply