LRT Sumsel Buka Peluang Kemitraan Pasang Iklan di Stasiun dan Kereta

LRT Palembang
LRT Palembang - detik.com

Untuk menggenjot pendapatan di luar koor bisnis (light rail transit), Balai Pengelola Ringan Sumatera Selatan membuka peluang kerja sama pemanfaatan aset LRT dengan pihak ketiga. Pihak swasta yang tertarik bekerja sama, dapat memanfaatkan ruang di 13 LRT Palembang maupun ratusan tiang yang menyangga rel LRT untuk memasang iklan.

“Sebetulnya sudah ada yang minat, tetapi karena masih pandemi Covid-19, harganya belum sesuai antara kami dengan pihak ketiga tersebut,” beber Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, Prih Galih, dilansir dari Bisnis. “Penawaran kerja sama aset yakni pemanfaatan bagian di dalam dan luar stasiun, maupun di dalam kereta LRT untuk ruang beriklan.”

Seperti diketahui, LRT Sumsel beroperasi di rel sepanjang 23,4 kilometer. Kereta yang resmi beroperasi pada tahun 2018 tersebut memiliki 13 stasiun yang tersebar mulai dari Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Stasiun OPI Mall di kawasan Jakabaring. “Pihak swasta yang ingin bekerja sama dalam pemanfaatan aset dapat memanfaatkan ruang di 13 stasiun tersebut, maupun ratusan tiang yang menyangga rel LRT,” sambung Galih.

“Saat ini, pendapatan LRT Sumsel masih bersumber dari . Sementara untuk tiket LRT, masih mendapat subsidi dari pusat karena masuk dalam kategori tarif kereta perintis,” imbuh Galih. “Karena itu, jika kami bisa menggenjot pendapatan di luar bisnis utama LRT Sumsel, maka ada potensi untuk mengurangi subsidi.”

Meski begitu, lanjut Galih, pemerintah di negara maju sekalipun masih harus turun tangan untuk mengatasi kemacetan dengan mensubsidi moda massal, seperti kereta. Jika dihitung, nilai kemacetan itu sangat besar, jadi pemerintah pusat masih terus melakukan subsidi. Sekadar , saat ini, LRT Sumsel menerima senilai Rp119 miliar dari APBN 2022, digunakan untuk operasional dan perawatan LRT.

Beberapa waktu lalu, sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Non Tunai, LRT Sumsel menerapkan  sistem pembayaran non-tunai secara bertahap. Penerapan sistem pembayaran tersebut mulai dilakukan pada tanggal 1 Desember 2021 kemarin di Stasiun LRT Ampera, sedangkan 12 stasiun lainnya masih bisa secara tunai.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*