PALEMBANG – Sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Non Tunai, moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan atau LRT Palembang akan menerapkan sistem pembayaran non-tunai secara bertahap. Menurut rencana penerapan sistem pembayaran tersebut akan mulai dilakukan pada tanggal 1 Desember 2021 di Stasiun LRT Ampera, sedangkan 12 stasiun lainnya masih bisa secara tunai.
“Bagi penumpang yang akan bepergian dari Stasiun LRT Ampera, diharuskan menggunakan KUE (Kartu Uang Elektronik) atau LinkAja pada saat tap-in,” terang Kepala Bagian Humas PT KAI Divisi Regional III Palembang, Aidya Suryanti, dilansir dari Antara. “Sementara itu, penumpang dari stasiun di luar Stasiun LRT Ampera yang akan turun di Stasiun LRT Ampera, masih bisa tap-out menggunakan tiket manual (QR).”
Selaku operator LRT Sumsel bersama dengan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) dan Bank Indonesia, PT KAI memang menjadikan Stasiun LRT Ampera sebagai pilot project (percontohan) pelaksanaan program ini. Untuk itu, pihaknya pun menggandeng lima bank, yakni BNI, Bank Mandiri, BCA, BRI, dan Bank Sumsel Babel untuk penggunaan KUE tersebut.
“Untuk membeli KUE ini, bisa di masing-masing bank maupun di loket yang ada di stasiun-stasiun LRT. Penggunaan pertamanya dimulai dengan diaktivasi terlebih dahulu di loket stasiun LRT agar terbaca pada sistem gate ketika tap-in,” sambung Aida. “Pelaksanaan program ini akan dievaluasi secara simultan karena perlu waktu untuk mengajak masyarakat pengguna LRT mengubah kebiasaan mereka dari pembayaran tunai menjadi non-tunai.”
Selama November 2021, jumlah penumpang LRT Sumsel pada hari biasa alias weekend tercatat rata-rata 5.075 orang, sedangkan pada weekend 7.723 penumpang, dengan rata-rata harian 5.831 orang dan tingkat okupansi rata-rata 58 persen. Total penumpang sampai akhir November ini hampir mencapai 1,4 juta penumpang, yang sebagian besar atau 95 persen masih melakukan pembelian tiket secara tunai.
Selama pandemi Covid-19 ini, LRT Sumsel mengoperasikan 88 perjalanan setiap harinya dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah. PT KAI pun menyiapkan fasilitas pendukung, seperti tempat mencuci tangan di setiap stasiun, pembatas jarak sosial di stasiun dan di dalam kereta, hand sanitizer di dalam kereta, serta penyemprotan rutin sarana LRT dan stasiun menggunakan desinfektan.
Leave a Reply