Proses pembangunan fisik rel kereta api di wilayah Kalimantan Timur menurut rencana akan dimulai pada bulan Februari 2017 mendatang. Saat ini, berdasarkan perkembangan terbaru, belum ada kegiatan berarti di lokasi pembangunan awal kereta api di Kabupaten Penajam Paser Utara. PT Kereta Api Borneo (KAB) masih sebatas mengambil sampel tanah di lokasi pembangunan.
“Sebenarnya, kami sudah pernah sekali mengambil sampel,” ujar Head of Regional PT KAB, M. Yadi Sabiannoor. “Namun, pemerintah meminta kami untuk mengambil sampel lagi di beberapa titik untuk mengetahui kekuatan tanah jika nantinya dibangun fondasi pelabuhan.”
Ditambahkan Yadi, pekerjaan fisik untuk pembangunan rel kereta api di wilayah itu direncanakan dimulai pada bulan Februari mendatang. Setelah pelabuhan rampung, PT KAB akan memobilisasi material untuk pembangunan technopark. “Technopark merupakan sarana pendukung kereta api, seperti perakitan lokomotif, rel, dan lainnya,” sambung Yadi.
Untuk diketahui, Provinsi Kalimantan Timur memperingati hari jadinya yang ke-50 tahun pada Senin (9/1) kemarin. Dan, salah satu harapan yang ditiupkan adalah agar proses pembangunan rel kereta api di provinsi tersebut cepat terwujud guna memudahkan transportasi barang dan jasa sebagai penopang usaha perkebunan dan pertambangan di daerah.
Saat ini, di Provinsi Kalimantan Timur, terdapat dua jalur pembangunan rel kereta api, yaitu jalur selatan sepanjang 203 km dari Kabupaten Penajam Paser Utara sampai ke Kutai Barat, sedangkan jalur utara sepanjang 217 km dimulai dari Lubuk Tutung Kabupaten Kutai Timur hingga ke Tabang, Kutai Kertanegara. Jalur-jalur tersebut nantinya akan terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).
“Kepada seluruh komponen masyarakat, agar secara aktif bersama-sama pemerintah turut berpartisipasi membangun Kalimantan Timur,” ujar Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, dalam sambutan tertulisnya. “Khusus kepada jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, agar terus meningkatkan kinerja dan pengabdian bekerja dengan baik secara terencana, dengan target dan pencapaian terukur yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.”