Buenos Aires – Sejumlah masinis Argentina tertangkap tangan di dalam CCTV sedang membaca buku, berbicara di telepon hingga tertidur saat sedang mengemudikan kereta api. Rekaman CCTV tersebut memperlihatkan sejumlah masinis Argentina tidak berhati – hati saat mengemudikan kereta di sepanjang jalur. Selain itu para masinis Argentina ini juga mengemudikan kereta mereka dengan kecepatan tinggi saat melewati perlintasan.
Video CCTV yang memperlihatkan kelalaian para masinis Argetina ini diperlihatkan oleh Menteri Dalam Negeri Argentina, Florencio Randazzo. Diperlihatkannya video ini sebagai bentuk kampanye dalam peningkatan keselematan kereta api setelah beberapa minggu 3 orang penumpang tewas dalam kecelakaan kereta api komuter .
Di dalam rekaman CCTV tersebut tampak seorang masinis Argentina sedang tertidur saat melitasi beberapa perlintasan jalur antar – stasiun. Beberapa masinis Argentina lainnya sengaja menutupi kamera CCTV dengan menggunakan kemea mereka.
Selain itu ada pula masinis Argentina yang menelepon dan membaca buku saat kereta api sedang melaju dengan kencang.
Menurut Rndazzo, para masinis Argentina yang tertangkap CCTV tersebut telah dipecat dan disiplinkan. Selain itu para staf sebelum mengoperasikan jaringan kereta api akan diperiksa kesehatannya. Apakah dalam keadaan kelelahan dan mengantuk atau dalam keadaan perngaruh obatan-obatan atau alkohol.
Lalu lisensi para petugas kereta api ini akan berakhir setiap satu tahun dan harus diperbahurui. Untuk masinis akan diberikan pelatihan 100 jam sebelum mengikuti ujian baru yang ketat.
Kamera CCTV ini dipasang setelah terjadi kecelakaan mematikan di Buenos Aires dan menewaskan tiga penumpang pada juni lalu.
Serikat pekerja kereta api Argentina keberatan dengan pemasangan CCTV tersebut. Mereka melakukan aksi mogok selama satu hari atas kebijakan tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat rem tidak dapat difungsikan. Tetapi pemerintah menyalahkan masinis kereta.
“Langkah-langkah tersebut bukan untuk melawan siapa pun, melainkan demi mendukung penumpang mendapatkan hak untuk memiliki masinis terlatih yang mengemudi kereta api secara bertanggung jawab.”jelas Randazzo.