Madrid – Francisco Jose Garzon de Amo (52), masinis kereta api yang mengalami kecelakaan di Santiago selamat. Dia hanya mengalami luka. Berikut reaksi Grazon saat mengetahui sangat parahnya kecelakaan yang disebabkan olehnya.
“Saya ingin mati saja,” ucap Garzon seperti dilansir dari Telegraph, Sabtu (27/7/2013).
Dari sebuah gambar yang diambil beberapa saat setelah terjadinya kecelakaan kereta tersebut, Garzon terlihat dibantu keluar oleh dua orang. Sebagian wajahnya di penuhi dengan darah. Di kemejanya juga terlihat darah menempel.
Ajaibnya begitu parah kecelakaan kereta yang disebabkan olehnya, kondisi Garzon bisa dibilang beruntung. Pasalnya dia seakan masih bisa berjalan dan dua orang disampingnya hanya membantu memapah.
Saat dievakusi, Garzon melihat mayat – mayat berserakan. Dia juga mendengar teriakan para penumpang yang kesakitan. Dia sangat shock melihat kondisi kecelakaan kereta yang nyaris berantakan.
Garzon merupakan masinis yang dibilang berpengalaman. Pasalnya dia telah menjadi masinis selama 30 tahun. Dia juga telah mengoperasikan kereta di jalur tersebut sejak setahun lalu.
Didalam rekaman percakapan masinis dan operator, diketahui bahwa kereta melaju dengan kecepatan 190 km/jam saat memasuki tikungan. Seharusnya kecepatan yang diperbolehkan hanya 80 km/jam.
Akibat kecelakan kereta ini, Garzon hanya mendapatkan 9 jahitan dikepalanya.
Saat ini Garzon telah berada di dalam tahanan polisi. Saat kondisinya telah pulih, dia akan dihadapankan dengan pengadilan.