
CIREBON – Sempat diwarnai polemik karena penggunaan nama yang dianggap tidak mewakili kearifan lokal, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOP 3 Cirebon tetap meluncurkan KA Argo Cheribon atau disingkat GoCher. Dioperasikan pertama kali pada tanggal 16 Agustus 2019 kemarin, ini adalah peleburan dari tiga kereta sebelumnya, yakni KA Argo Jati, KA Cirebon Ekspres, dan KA Tegal Bahari.
Dilansir Kompas, prosesi penggantian nama KA GoCher ini dilakukan dengan cara pemberian kue kepada seluruh penumpang perdana KA GoCher yang berangkat dari Cirebon menuju Jakarta pada Jumat kemarin pukul 07.25 WIB. Jumlah kue yang dibagikan sebanyak 2019 buah, disesuaikan dengan tahun peluncuran kereta tersebut.
“Penggantian nama ini merupakan upaya untuk memaksimalkan pelayanan PT KAI kepada pelanggan, selain juga menjawab permintaan para penumpang yang meminta jumlah kapasitas tempat duduk terus ditambahkan,” papar Manajer Humas PT KAI DAOP 3 Cirebon, Kuswardojo. “Dengan penambahan tiga nama kereta menjadi satu, jumlah tempat duduk pun berubah dari semula 7.200 menjadi 7.980 kursi dalam satu hari.”
Dia melanjutkan, peningkatan kapasitas angkutnya lebih dari 10% setiap hari. Dengan kata lain, dalam setahun, kapasitas angkutnya kereta ini bisa melayani 2,9 juta penumpang, meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 2,6 juta penumpang. “Peningkatan kapasitas angkut pada KA Argo Cheribon merupakan hal penting untuk mendukung perkembangan Kota Cirebon yang menargetkan 2 juta kunjungan wisatawan tahun ini,” sambung Kuswardojo.
Sementara, mengenai jadwal perjalanan, tidak banyak yang berubah dari sebelumnya. KA GoCher memiliki jadwal 16 perjalanan, dengan 8 perjalanan dari Cirebon menuju Jakarta dan 8 perjalanan lainnya merupakan rute dari Jakarta menuju Cirebon. Hanya saja, keberangkatan jam 05.25 WIB dari Cirebon yang semula regular kini menjadi fakultatif, sedangkan keberangkatan jam 16.45 WIB dari Jakarta yang sebelumnya fakultatif menjadi regular.