Meski Sempat Dilanda Gempa, Operasional Kereta Api di Malang Tetap Dinyatakan Aman

Zulfikri, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) - solo.tribunnews.com
Zulfikri, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) - solo.tribunnews.com

Jakarta sempat dilanda bermagnitudo 5,2 Skala Richter (SR) yang berdampak hingga Pasuruan, Blitar, Lumajang, Tulungagung, dan Jember pada Rabu siang, (9/8) lalu pukul 13.09 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa di Malang tersebut terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Meski sempat dilanda gempa, rupanya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa operasional di wilayah pusat dan terdampak gempa bumi masih berjalan normal. “Kami menyatakan bahwa kondisi prasarana perkeretaapian pada wilayah yang terdampak gempa tersebut sampai saat ini masih dalam kondisi baik. Khusus di Wilayah Malang dan Blitar yang merupakan lintas KA Penataran, KA ini masih beroperasi dengan normal,” ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di Tangerang, Banten, Kamis (9/8), seperti dilansir Antara.

Oleh sebab itu, mengimbau masyarakat yang ingin melakukan dari Surabaya ke Blitar melalui Malang atau sebaliknya agar tidak ragu untuk tetap memakai api. Menurut Zulfikri, kondisi sarana dan prasaran kereta api yang tidak terdampak gempa bumi menjadikan moda kereta api aman untuk digunakan bepergian.

“Segenap jajaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa bagian Timur bekerja sama dengan jajaran Daop VII PT KAI di Madiun dan Daop VIII PT KAI di Surabaya terus bersiaga melaksanakan kegiatan pemantauan serta pengawasan untuk memastikan bahwa kondisi prasarana serta sarana KA yang ada di wilayah tersebut tetap aman untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan pengoperasian KA pada wilayah tersebut dapat berjalan dengan baik, aman, dan selamat,” beber Zulfikri.

Pengawasan dan pemantauan ini dilakukan demi mewujudkan pengoperasian kereta api pada wilayah tersebut supaya dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan selamat. “Tentunya faktor keselamatan dan keamanan menjadi fokus utama dalam pengoperasian moda transportasi massal kereta api, seiring dengan terus meningkatnya animo masyarakat untuk memilih KA dalam melakukan perjalanan menuju tempat tujuan,” tandas Zulfikri.