Misteri Kereta Hantu di Stasiun Manggarai

Kisah tentang Manggarai pasti sudah tak asing lagi bagi para penumpang yang kerap menggunakan angkutan di jalur – Bogor. Kisah ini bahkan dijadikan sebagai inspirasi dari beberapa horor lokal seperti “kereta manggarai” dan “kereta setan manggarai”. Seperti kebanyakan kisah lainnya yang masih simpang siur, cerita kereta hantu manggarai juga diawali dengan adegan klise dimana seorang penumpang yang naik kereta tengah malam tidak menyadari bahwa kereta yang dinaikinya bukan merupakan kereta biasa. Si penumpang lalu turun di , kereta menghilang secara tiba-tiba, dan Ia daru menyadari bahwa yang baru ditumpanginya adalah kereta hantu ketika tak seorangpun merasa melihat ada kereta yang lewat.

Kali ini, ceritanya sedikit berbeda karena kereta hantu manggarai pernah sekali menampakkan diri pada beberapa orang yang kini menjadi saksi hidup. Adalah Sutrisno, penjaga pintu perlintasan bukit duri di Jakarta selatan, yang pernah melihatnya. Peristiwa itu terjadi tepat pada tanggal 12 Desember tahun 2003 silam. Saat itu, Sutrisno mengaku kaget karena mendengar suara sirine yang tiba-tiba berbunyi menandakan akan ada kereta melintas di jalur tersebut. “Padahal, waktu itu baru pukul 04.00 WIB. Setahu saya, jam segitu belum ada kereta yang beroperasi,” perjelas Sutrisno. Rasa kagetnya makin menjadi saat Sutrisno melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kereta tersebut sama sekali tidak berawak dan tidak juga mengangkut penumpang. “Yang saya ingat, kereta itu menarik 4 gerbong dengan kondisi nggak ada penumpang dan nggak ada masinis, serta dalam keadaan gelap,” kata Sutrisno.

Sebelum Sutrisno, ada Juga Slamet yang mengaku melihat kereta hantu tersebut melintas. Slamet yang saat itu sedang menjaga perlintasan kereta api di Jalan Arief Rahman Hakim, . “Baru saja terlelap tidur, tiba-tiba bel di dalam pos dan sirine berbunyi. Saya langsung kucek-kucek mata melihat jam yang baru menunjukkan pukul 03.30 pagi,” ujarnya saat diwawancarai oleh wartawan dari salah satu media cetak. Tanpa curiga, Slamet kemudian menutup palang pintu dan membiarkan kereta yang melaju dengan kecepatan 60 km/jam itu untuk terus melaju. Kereta tersebut tidak berhenti di Stasiun Depok baru, padahal normalnya hanya KRL Express yang tidak berhenti di stasiun tersebut. “Memang, Jumat dini hari itu, saat KRL meluncur, saya sempat merinding bulu kuduk di leher dan tangan. Namun saya anggap itu karena terpaan angin dari KRL yang lewat saja,” tambah Slamet.

Muhyar, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Stasiun Kereta Api Manggarai, juga tak menampik kabar tersebut. “Coba saja hubungi Humas Daop Jabotabek, karena dialah yang berhak memberikan keterangan secara teknis untuk masalah itu,” ujarnya. Meski begitu, Muhyar mengakui bahwa memang ada kereta yang beroperasi di luar pada hari itu. “Menurut informasi yang saya terima, kereta tersebut melintas dijalur tiga dan berhenti di tanjakan arah Stasiun Cikini,” tandasnya.

Konfirmasi dari Kepala Humas PT KA Daop Jabotabek, Zainal Abidin, juga semakin meyakinkan masyarakat bahwa yang melaju tersebut memang kereta hantu. “Secara teknis, jadwal operasional kereta Jabotabek itu sekitar pukul 05.00 WIB. Yang bikin saya tambah heran, kereta tersebut meluncur tanpa ada pasokan aliran listrik. Makanya, saat ini kami masih menyelidiki masalah ini secara teknis,” ujar Zainal. “Rasanya kalau ada orang yang sengaja iseng menjalankan kereta, nggak mungkin deh. Sebab rangkaian kereta yang sudah masuk kandang itu pasti dikunci, dan nggak mungkin ada orang yang bisa menjalankan,” tukas Zainal.