JAKARTA – Kementerian Perhubungan kini tengah mengebut modernisasi lima stasiun kereta api atau commuter line di kawasan Jabodetabek, yaitu Stasiun Klender, Stasiun Buaran, Stasiun Klender Baru, Stasiun Cakung, dan Stasiun Kranji. Proyek modernisasi ditargetkan rampung pada bulan November 2018 mendatang agar segera bisa digunakan.
“Peningkatan keselamatan beberapa stasiun kita modernisasi dan juga pengoperasian Dipo Cipinang,” jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, dilansir Liputan6. “Usai modernisasi, kelima stasiun kereta tersebut akan memiliki luas dan kapasitas yang sama dengan Stasiun Bekasi Timur dan Stasiun Cibitung yang telah dimodernisasi dengan bantuan negara Jepang.”
Nantinya, Zulfikri menambahkan, fasilitas yang dibangun dan disediakan juga sesuai dengan standar dan peraturan. Kelima stasiun akan dilengkapi dengan ruang tunggu, ruang keamanan, lift untuk kalangan difabel, fasilitas ibadah (musala), toilet yang layak, pos kesehatan, hingga ruang menyusui. “Jadi, tiap stasiun nanti modelnya ada lift dan eskalator,” sambung Zulfikri.
“Selain pengoperasian stasiun dan dipo, pada lintas Tanahabang-Rangkasbitung juga akan dioperasikan double track dan elektrifikasi di segmen Maja-Rangkasbitung,” lanjut Zulfikri. “Untuk lintas Manggarai-Bekasi, akan dioperasikan jalur dwi ganda kereta api agar mampu meningkatkan pelayanan melalui penambahan kapasitas jalur sehingga frekuensi kereta api jarak jauh dan KRL bertambah.”
Di samping itu, pemerintah juga berencana mengembangkan Stasiun Manggarai untuk memisahkan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter Jabodetabek, dan kereta api Bandara Soekarno-Hatta. Stasiun Manggarai nantinya akan dibangun sebanyak 3 lantai, dan akan menjadi perhentian terakhir untuk perjalanan kereta api jarak jauh.
Seperti dikutip Bisnis, pada lantai 1, akan terdiri atas jalur KA Bekasi line 4 jalur, KA Bandara Soekarno-Hatta 4 jalur, dan peron 12 stamformasi. Sementara, lantai 2 terdiri atas layanan penumpang dengan luas lantai kurang lebih 9.108 m2 dan kapasitas kurang lebih 17.800 orang dilengkapi lift dan escalator, sedangkan lantai 3 terdiri dari jalur KA main line 6 jalur dan Bogor line 4 jalur, peron 12 stamformasi.