JAKARTA – Dalam penyelesaian proyek pembangunan monorel yang dimulai sejak Bulan Oktober 2013 ini, PT Jakarta Monorail (JM) pengembang monorel Jakarta menggandeng produsen monorel asal China, Chongqing. Di Indonesia pun sebenarnya juga telah ada produsen monorel dalam negeri.
Indra Kusnan, Manajer Umum PT Melu Bangun Wiweka (MBW), menegaskan bahwa kualitas kereta monorel pabrikannya tidak kalah saing dibandingkan dengan kereta asal China itu. Terhitung sejak tahun 2009, PT MBW telah memproduksi monorel di Bekasi.
“Spesifikasinya kita bisa ikuti, kualitasnya juga bisa kita ikuti dan semua sisi teknisnya bisa kita ikuti. Selain itu, sisi keamanan dan kenyamanannya sudah kita pelajari baik-baik,” ungkap Indra, pada detikFinance, Selasa (8/10/2013).
Menurut Indra dari sisi teknis, kereta buatan PT MBW bisa melaju dengan kecepatan hingga 80-120 Km/jam. Sedangkan kapasitasnya, menurut Indra juga cukup baik, yakni dapat menarik 6 gerbong dan mengangkut hingga 768 penumpang dengan konsumsi listrik 1.080 kilowatt sekali jalan.
“Perbedaaannya hanya masalah pengakuan saja. Kereta China sudah mendapatkan sertifikasi laik jalan dari pemerintahnya, sedangkan kita belum,” imbuh Indra.
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan pengembangan monorel made in Bekasi tersebut, meskipun izin laik jalan dari kementerian perhubungan belum keluar.
Indra juga mengatakan, monorel buatannya sudah dilirik oleh pemerintah kota Surabaya. Selain di Surabaya, monorel made in Bekasi ini juga telah dipercaya oleh perusahaan swasta sebagai angkutan massal di Makassar.
“Untuk Makassar, kita masih berkomunikasi,” ungkap Indra.
