Jakarta – Senin, 15 Juli 2013 telah diadakan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Jepang. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan untuk kerjasama investasi proyek Metropolitan Priority Area (MPA). Proyek ini bernilai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 399,8 triliun.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Jepang mau melanjutkan kerjas sama dengan Indonesia dalam proyek MPA. Proyek tersebut antara lain Mass Rapid Transit (MRT) dan pelabuhan Cimalaya, infrastruktur air bersih, pembangkit listrik (ower plant) dan kota pintar (smart city).
Pembangunan MRT yang dilakukan sesuai perjanjian mulai dari selatan ke utara tidak berhenti di Bundaran HI tetapi juga ke timur ke barat sampai kota.
“Nilai komitmen investasi tersebut yang tertuang dalam perjanjian MPA sebesar US$ 40 miliar,”ujar Hatta setelah selesai melakukan pertemuan dengan delegasi Jepang, Senin, 15 Juli 2013.
Saat ini negara jepang sedang menjalani program stimulus ekonomi besar atau disebut Abenomics. Abenomics ini memiliki 3 tahap. Dan negara Jepang ini tengah memasuki tahap ke 3 yaitu saat pertumbuhan dengan ditandai oleh ekspansi besar-besaran.
Hatta berharap agar Jepang dapat berkomitmen untuk dapat ikut serta dalam perekonomian global dan juga perekonomian Indonesia.
“Kami sepakat untuk mempererat kerjasama bilateral di bidang energi, infrastruktur dengan dana dari swasta maupun pemerintah. Juga membahas energi terbarukan dan geothermal,”jelasnya.