JAKARTA – Untuk mencegah potensi peningkatan jumlah penumpang, PT MRT Jakarta melakukan perubahan jarak antar kereta (headway) mulai Sabtu (29/8) kemarin. Jarak keberangkatan antar kereta ini akan menjadi 10 menit. Namun, kebijakan tersebut hanya akan diberlakukan perusahaan pada akhir pekan dan hari libur nasional.
“Perubahan jarak keberangkatan antar kereta atau headway ini dilakukan sebagai bentuk upaya peningkatan layanan kereta MRT,” ungkap Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, dikutip dari Kompas. “Karena mempertimbangkan potensi jumlah pengguna MRT Jakarta di akhir pekan yang dapat meningkat, kami lakukan perubahan pola operasi di akhir pekan dan hari libur, yaitu jarak keberangkatan antar kereta menjadi 10 menit sepanjang hari.”
Meski terjadi perubahan headway, Effendi menuturkan bahwa jam operasional MRT Jakarta di akhir pekan dan hari libur tetap sama, yakni mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB. Ia menambahkan, sehubungan dengan perubahan headway tersebut, maka terjadi penambahan trainset yang dioperasikan, yaitu dari empat trainset di akhir pekan, menjadi tujuh trainset mulai akhir pekan kemarin, dengan total keseluruhan perjalanan sejumlah 157 trip per hari.
Perusahaan sendiri tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan MRT Jakarta, seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak antar pengguna, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun. Pasalnya, saat ini masih dalam situasi pandemi virus corona.
Banyaknya jumlah penumpang yang diangkut untuk saat ini memang bukanlah tujuan utama dalam konsep bisnis MRT Jakarta. Pelayanan yang maksimal atau service excellence adalah komitmen yang akan terus dipertahankan MRT Jakarta, terutama dalam menjamin ketepatan waktu (on time performance) kepada penumpang.
“Kami memperkenalkan sebuah protokol BANGKIT, singkatan dari Bersih, Aman, Nyaman, Go Green, Kolaborasi, Inovasi, dan Tata Kelola yang Baik. This is the new life style yang dijual korporasi transportasi sekarang ini,” papar Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, beberapa waktu lalu. “Sejumlah aspek seperti kesehatan, kenyamanan, dan ramah lingkungan (go green), menjadi aspek yang seharusnya diutamakan oleh pihak perusahaan berbasis transportasi.”