MRT Jakarta Uji Coba Fasilitas Troli Sepeda di Stasiun Bundaran HI

Uji coba troli sepeda di Stasiun MRT Jakarta - okezone.com

Mulai tanggal 27 September hingga 1 Oktober 2021, PT Jakarta (Perseroda) akan melakukan troli sepeda (bike trolley) non-lipat di MRT Bundaran HI. Dilakukan secara terbatas, yakni dari Ground Level depan lift Entrance B Stasiun MRT Bundaran HI hingga area Platform Stasiun, ada dua buah bike trolley yang tersedia di stasiun tersebut.

“Disediakannya troli sepeda itu untuk memudahkan pengguna sepeda non-lipat yang akan melakukan mobilisasi menggunakan MRT,” papar Plt Kepala Divisi Corporate Secretary Jakarta, Ahmad Pratomo, dikutip dari Kompas. “Untuk peresmian fasilitas bike trolley ini, masih menunggu hasil serta masukan dari berbagai pihak, termasuk publik melalui kegiatan uji coba terbatas ini.”

Para pengguna MRT Jakarta dapat turut serta mengikuti tahap uji coba troli sepeda dengan cara mendaftar pada tautan https://bit.ly/BikeTrolleyMRT. Periode pendaftaran mulai tanggal 21 September hingga 25 September 2021. Sepeda yang diizinkan adalah sepeda regular non-lipat dengan dimensi tidak melewati 180 cm x 120 cm x 70, dengan lebar ban maksimal 15 cm. Sepeda harus dalam keadaan bersih sebelum masuk ke stasiun. Penumpang juga tidak dalam kondisi terburu-buru. MRT Jakarta mengimbau untuk berhati-hati menggunakan troli sepeda, terutama ketika akan masuk dan keluar lift.

Rencana penyediaan troli sepeda non-lipat ini sudah didengungkan sejak April 2021 lalu. Saat itu, Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan sejumlah pengembangan akses sepeda non-lipat, di antaranya pemasangan conveyor belt (ban berjalan) dan memasang cart khusus sepeda yang terdapat di fitur eskalator. Pada tangga MRT, akan terdapat semacam troli yang akan membawa sepeda naik ke atas.

“Antusiasme masyarakat pengguna sepeda di MRT Jakarta kian meningkat. MRT mencatat peningkatan itu mencapai 208 sepeda per hari yang terjadi pada akhir pekan keempat Maret 2021,” ungkap Effendi. “Target kami hanya 25 sepeda per hari, tetapi antusiasme publik sangat tinggi, bahkan pernah mencapai sekitar 208 sepeda per hari. Namun, kami masih memantau selama tiga bulan ini, kami akan lihat apakah stabil atau tidak.”