JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan setia mereka. Pada tutup tahun 2022 kemarin, perusahaan meluncurkan inovasi terbaru robot DINA (Digital Intelligent Assistant), yaitu robot pintar yang berpatroli di dalam area stasiun, mengawasi fasilitas dan kondisi area publik, terutama saat window time (waktu setelah operasional).
“Menutup tahun 2022 ini, kami meluncurkan satu unit robot pintar yang secara umum bertugas sebagai robot surveillance,” jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhammad Effendi. “Fungsi dari robot DINA ini adalah melakukan patroli di area stasiun untuk mengawasi fasilitas dan kondisi area publik, terutama saat window time (waktu setelah operasional.
Selain itu, sambung Effendi, alata atau robot ini juga melakukan interaksi dua arah dengan penumpang karena robot DINA sudah tersambung dengan petugas di stasiun sehingga pengguna jasa dapat bertanya dan berbicara langsung dengan petugas tersebut. “Sederhananya, robot ini adalah DINA berjalan,” tutur Effendi sambil tersenyum.
“Tadi saat uji coba, saya sudah mencoba berkomunikasi dengan salah satu penumpang. Penumpang tersebut melihat saya melalui layar di robot DINA dan saya melihat melalui layar komputer yang nantinya ada di salah satu ruangan di stasiun,” imbuh Effendi. “Bahkan, kita bisa mengecek dan melihat apa yang dilihat oleh robot DINA ini melalui ponsel, meskipun sedang berada di rumah atau kantor.”
Inovasi seperti ini, menurut Effendi, juga membantu tingkat manajemen untuk mengetahui bagaimana kondisi nyata (real time) di stasiun sehingga membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Ke depannya, robot DINA ini akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan operasional MRT Jakarta, terutama di stasiun, baik untuk membantu pelayanan pengguna jasa maupun sebagai fungsi pengawasan keamanan.
Robot ini dapat berpatroli secara otonom maupun menggunakan kendali petugas. Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengujicobakan satu unit ROPI dan ditempatkan di Stasiun Lebak Bulus Grab, sebagai salah satu stasiun besar dan tersibuk di jalur fase 1. Ke depannya, akan dilakukan kajian dan evaluasi untuk penambahan di stasiun lain, termasuk untuk fase 2A.
Leave a Reply