
SOLO – Dengan semakin mendekatnya masa mudik lebaran, PT. KAI terus mempersiapkan diri melayani permintaan pemesanan tiket yang diprediksi segera melonjak. Namun hingga saat ini, animo masyarakat terhadap penjualan tiket kereta api (KA) masih sepi dan menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini terlihat dari masih banyaknya kursi tersisa sejak kali pertama dibuka sepekan lalu. Saat ini mayoritas masyarakat memilih menunggu dan memesan tiket saat mendekati mudik Lebaran.
“Antusiasme masyarakat untuk membeli tiket KA tahun ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Biasanya ketika penjualan tiket KA dibuka, langsung diserbu masyarakat dan cepat habis. Mungkin karena masih jauh dari Lebaran dan saat ini sedang ujian untuk anak sekolah jadi belum banyak yang terlalu memikirkan untuk mudik,” ungkap Corporate Communication Manager PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko seperti dikutip Solopos.com.
Dia juga mengatakan hanya tiket KA ekonomi yang ramai diburu oleh para calon penumpang. Sedangkan untuk KA kelas bisnis dan eksekutif, masih banyak kursi yang belum terisi dengan okupansi kurang dari 5%.
Meski begitu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan. Pihaknya memprediksi akan ada peningkatan pesat pemesanan tiket sebulan sebelum Lebaran. Sementara untuk tarifnya, yakni Rp400.000-Rp600.000 untuk kelas eksekutif tujuan Jakarta dan Rp200.000-Rp300.000 untuk kelas bisnis tujuan Jakarta.
Menurut dia, pembelian tiket KA saat ini lebih banyak dilakukan melalui channel external yang sengaja digenjot sehingga sistem pun disiapkan agar mampu dikunjungi oleh banyak orang dalam waktu yang sama.
“Hingga kini untuk KA Lebaran belum ada, kami masih menjual tiket untuk KA regular. KA Lebaran biasanya diluncurkan sebulan sebelum keberangkatan atau menunggu tiket KA regular habis,” pungkasnya.