Sawahan — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) 2 Sumbar berencana membunyikan kembali sirene kereta api setiap hari, mulai Rabu (16/10/2013), dengan durasi lebih kurang 1 menit. Mereka berharap, Warga Padang tidak kaget dan panik jika mendengar bunyi sirene itu.
“Dulunya di era tahun 70-an, sirene itu dibunyikan sebagai penanda waktu. Bunyi sirene tersebut bukan sebagai tanda bahaya atau peringatan dini bencana,” ujar Sy Romeyo, Manajer Humas PT KAI Divre 2 Sumbar, kepada Padang Ekspres di Stasiun KA Simpangharu Padang, Minggu (13/10/2013).
Rencanaya, sirene akan dibunyikan dua kali sehari, yaitu pada pukul 08.00 saat pegawai masuk kerja dan pukul 17.00 saat pegawai pulang kerja. Selama bulan Ramadhan, sirene juga akan dibunyikan dua kali sehari, yaitu saat sahur dan berbuka puasa.
“Sekali lagi, kami minta masyarakat tidak panik jika ada bunyi sirene pada jadwal tersebut,” katanya.
Romeyo mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin Pemkot yang ditandatangani Wali Kota Padang Fauzi Bahar untuk membunyikan sirene tersebut di jam-jam tertentu.
“Surat permohonan dari kita untuk membunyikan sirene Nomor: UM.102/IX/01/DIVRE IISB-2013 tanggal 22 September 2013 telah dibalas oleh Pemkot Padang dengan surat Nomor: 1356/H&P/X-2013 tanggal 2 Oktober 2013 menyatakan pada prinsipnya dapat menyetujui jadwal pembunyian sirene tersebut,” jelas Romeyo.
Surat persetujuan dari Pemkot Padang tersebut juga telah ditembuskan kepada Gubernur, Kapolda, Dishub dan DPRD Sumbar.
“Gubernur menyampaikan itu pada kami saat melakukan pertemuan beberapa waktu lalu. Gubernur meminta agar dikoordinasikan dengan Pemkot Padang. Dari Pemkot Padang kami juga sudah mendapatkan izin,” imbuhnya.
Selain rencana pembunyian sirene, PT KAI Divre 2 Sumbar juga melakukan pembersihan jalur kereta api, dengan melakukan pembongkaran bangunan liar (bangli) dari kawasan Pasar Terandam hingga Stasiun Pulauair, Kecamatan Padang Selatan.
Pembongkaran ini merupakan rangkaian penertiban aset yang sebelumnya telah dilakukan PT KAI dari kawasan Simpangharu hingga Pasar Terandam beberapa pekan lalu.
“Untuk lanjutan, kita kembali akan membongkar bangli dari Pasar Terandam hingga stasiun Pulauair. Jumlahnya cukup banyak, ada sekitar 143 bangunan,” ujar Romeyo.
Menurut Romeyo, sebelum membongkar bangli, pemilik bangunan telah diberi sosialisasi dan peringatan.
“Pembongkaran akan dilakukan tim gabungan TNI, Denpom, Pol PP, PT KAI, Polsuska, dan Dinas TRTB,” imbuhnya.
Romeyo menargetkan paling cepat Januari 2014 mendatang, kereta api akan diberangkatkan dari Stasiun Terandam – Stasiun Padang – Stasiun Tabing – Stasiun Duku kemudian kembali lagi ke Stasiun Padang. “Juga akan diteruskan ke Stasiun Bukitputus,” ungkapnya.