
JAKARTA – Mulai Rabu (1/5), angkutan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan mengoperasikan 16 rangkaian kereta. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dari 8 rangkaian kereta. Namun, pengoperasian 16 rangkaian kereta MRT tersebut hanya akan dilakukan pada jam-jam sibuk, yaitu pada pukul 07.00 hingga 09.00 WIB dan 17.00 hingga 19.00 WIB.
“Kereta MRT pada jam sibuk itu akan datang setiap lima menit sekali. Dan, pengoperasian MRT Jakarta pada 1 Mei dari jam 05.00 WIB sampai 24.00 WIB,” jelas Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar. “MRT Jakarta juga menerapkan enam aspek bagi penumpang, yaitu keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan, serta kesetaraan bagi kaum disabilitas.”
Sejak beroperasi secara resmi pada tanggal 1 April kemarin, perusahaan mengklaim bahwa MRT Jakarta rata-rata mengangkut 82.615 penumpang per hari. Rata-rata penumpang itu meningkat 11 persen pada akhir pekan dari penumpang rata-rata di hari kerja. Jumlah penumpang tertinggi sendiri tercatat pada tanggal 13 Maret 2019, yakni 116.740 penumpang.
“Selama satu bulan, MRT telah mengevaluasi ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta yang mencapai angka 99,8 persen,” sambung William. “Sebanyak 52 persen orang naik MRT karena alasan ketepatan waktu, sehingga ini yang kami jual. Dan, karena sistem otomatis yang kami punya, kami evaluasi mesin kereta itu dan meningkatkan ketepatan waktu mencapai 99,8 persen.”
Untuk menyambut momen Ramadan, penumpang MRT Jakarta diizinkan untuk makan dan minum din dalam stasiun dan kereta saat berbuka puasa. Pihak MRT Jakarta sendiri juga mengingatkan agar penumpang tidak membuang sampah sembarangan di dalam kereta. Penumpang diharapkan menyimpan sampah makanan mereka ketika berbuka puasa.
“Sementara, untuk menandai saat berbuka, kami akan memberikan informasi kepada pengguna MRT 30 menit sebelum berbuka,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi. “MRT Jakarta saat ini juga sedang mempertimbangkan saran terkait donasi untuk buka puasa bagi penumpang. Namun, belum ada kepastian merealisasikan usul tersebut.”