Semarang – Dalam rangka memperingati 155 tahun perjalanan kereta api pertama di Indonesia pada 10 Agustus, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang melakukan Napak Tilas Jalur Rel sepanjang 25 km. Rute napak tilas tersebut dimulai dari Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Tanggung di Kabupaten Grobogan.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 180 peserta yang meliputi komunitas pecinta kereta api, komunitas sejarah, sesepuh Desa Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, dan para pensiunan. Nuansa heritage atau jadul terasa begitu kental selama perjalanan napak tilas jalur kereta api dari Stasiun Semarang Tawang menuju Stasiun Tanggung Kabupaten Grobogan. Pasalnya, para peserta napak tilas menggunakan kostum tempo dulu, mulai dari pakaian Belanda, busana adat Jawa, hingga pakaian pejuang.
Tak cukup sampai di situ, lokomotif yang digunakan untuk menarik rangkaian gerbong pada napak tilas jalur perjalanan kereta api juga bernuansa heritage dengan memakai lokomotif Kebo Kuning. Menurut Kepala Daop 4 Semarang, Wisnu Pramudyo, kegiatan ini dapat dijadikan momen untuk mengingat jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah membangun rel kereta api di Indonesia.
“Kita sebagai generasi penerus insan kereta api, harus bersyukur transportasi kereta api di Indonesia hingga saat ini terus mengalami kemajuan. Diharapkan nantinya, angkutan kereta api dapat terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi tulang punggung transportasi nasional,” jelas Wisnu, Rabu (10/8), seperti dilansir dari RMOL.
Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Hindia Belanda pada 10 Agustus 1864. “Semarang ini dapat dikatakan sebagai kota kereta api penting, sebagai kota tempat kelahiran kereta api di Indonesia. Kita patut bangga melaksanakan peringatan napak tilas ini, yang diharapkan dapat sebagai pengingat sejarah perkeretaapian serta menjadikan penyemangat untuk lebih memberikan pelayanan dan inovasi terbaik untuk para pelanggan kereta api ke depannya,” bebernya.
Pada lintas Semarang hingga Tanggung tercatat ada 12 perjalanan kereta api yang memang beroperasi setiap harinya, yaitu 8 perjalanan KA penumpang dan 4 perjalanan kereta barang. “Kereta penumpang itu di antaranya kereta api Brawijaya dengan relasi Gambir-Malang pp, kereta Brantas relasi Pasar Senen-Blitar pp, kereta Matarmaja relasi Pasar Senen-Malang pp, dan kereta Joglosemarkerto dengan relasi Tegal-Solo Balapan pp,” pungkasnya.
Leave a Reply