
Jakarta – Sejak dioperasikan kembali tanggal 12 Juni 2020 lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan bahwa volume penumpang kereta api jarak jauh dan lokal reguler terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data per tanggal 22 Juni 2020, ada 29.560 penumpang yang diberangkatkan atau naik 49% dari 12 Juni 2020 sebesar 19.884 orang. “Kenaikan volume penumpang ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat dari hari ke hari terkait layanan KAI di masa normal baru atau new normal,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, Selasa (23/6), seperti dilansir Beritasatu.
Volume penumpang KA jarak jauh per hari naik mencapai 262% dari yang awalnya hanya 1.157 penumpang per hari jadi 4.188 penumpang per hari. Sedangkan penumpang KA lokal juga naik 35% dari yang sebelumnya 18.727 per hari jadi 25.372 per hari.
Selama masa new normal, KAI pun secara ketat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) dalam moda transportasi kereta api. Bahkan sampai 22 Juni 2020 sudah ada 6.558 penumpang KA jarak jauh dan lokal yang ditolak untuk melakukan keberangkatan karena tak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam surat edaran (SE) Gugus Tugas Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020 dan SE DJKA Nomor 14 Tahun 2020.
“Hal ini menunjukkan, bahwa KAI melaksanakan verifikasi persyaratan secara ketat sebelum mengizinkan penumpang untuk naik kereta api. Tujuannya agar masyarakat dapat bepergian menggunakan kereta api dengan selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai di tujuan,” beber Joni.
Selama masa new normal, loket stasiun hanya melayani pembelian tiket kereta api go show atau 3 jam sebelum jadwal keberangkatan. Sementara itu, layanan reservasi tiket dilakukan secara online sejak H-7 keberangkatan, salah satunya lewat aplikasi mobile KAI Access.
Tak hanya memungkinkan calon penumpang untuk memesan tiket sejak jauh-jauh hari, KAI Access pun dilengkapi fitur e-boarding pass yang membuat penumpang tak perlu mencetak boarding pass lewat mesin check-in counter di stasiun. Fitur lainnya adalah cancelation dan reschedule online yang memudahkan calon penumpang untuk membatalkan perjalanan atau mengubah jadwal keberangkatan tanpa perlu datang ke loket atau customer service di stasiun.
“Berbagai inovasi yang dihadirkan, bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan layanan KAI sehingga tetap dapat menjaga physical distancing di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Joni.