November 2016, PT KAI Luncurkan Rail Clinic Jilid Kedua

Pertengahan November 2016 mendatang, PT Indonesia (PT KAI) berencana meluncurkan medis atau tahap kedua. Rangkaian kereta api yang mirip puskesmas berjalan ini ditujukan untuk menyasar masyarakat yang berada di daerah terpencil.

Dijelaskan Executive Vice President (EVP) Balai Yasa Yogyakarta, Eko Purwanto, Rail Clinic edisi kedua tersebut menurut rencana akan dioperasikan di wilayah bagian selatan hingga . “Rail Clinic ini nantinya akan berhenti di -stasiun kecil selama satu hari untuk memberikan secara gratis bagi masyarakat di daerah terpencil,” jelas Eko.

Saat ini, Rail Clinic jilid kedua masih dalam tahap pengerjaan dengan progres mencapai 70 persen. Dimulai pada Oktober 2016, pengerjaan kereta kesehatan tersebut ditargetkan rampung pada awal bulan depan sehingga bisa diluncurkan pada pertengahan November. “Untuk proyek kedua ini, tidak ada perbedaan set kereta dan masih menggunakan kereta jenis KRD buatan tahun 1982,” sambung Eko.

“Kalau bisa, diluncurkan saat peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November,” lanjutnya. “Mengingat progres yang cepat, kami optimistis bahwa kereta ini bisa selesai tepat waktu dan dapat segera dioperasikan.”

Saat ini, PT KAI baru memiliki satu rangkaian kereta kesehatan untuk mengelilingi 13 wilayah di Jawa, termasuk Yogyakarta, Jakarta, dan Cirebon. Kereta kesehatan tersebut diperkuat 20 paramedis, satu dokter gigi, dan empat dokter umum serta dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan gigi, poli mata, pemeriksaan ibu hamil, dan tempat pengambilan obat.

Untuk tahun depan, ditargetkan sudah ada empat unit Rail Clinic yang akan beroperasi di Pulau Jawa, Sumatera bagian selatan, dan Sumatera bagian utara. Dua rangkaian akan dioperasikan di Pulau Jawa, sedangkan selebihnya di Sumatera. “Dalam setiap kegiatan, Rail Clinic ini bisa melayani 200-300 orang di satu tempat,” pungkas Eko.