MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan tengah melakukan persiapan untuk mengatasi kemacetan akibat Bandara Kuala Namu yang akan mengoperasikan Kereta Api bandara mulai 25 Juli 2013 mendatang. Beberapa ruas jalan di perkirakan akan macet akibat ditutupnya Jalan bukit Barisan
Simulasi yang dilakukan Dishub Medan dengan merubah arah pada ruas jalan dan beberapa jalan di inti Kota Medan akibat ditutupnya Jalan Bukit Barisan (sekitar Kantor Pos Medan) mulai Kamis depan.
Penutupan Jalan Bukit Barisan merupakan rancangan PT KAI agar tidak ada kendaraan yang parkir di badan jalan di depan stasiun. Selama ini Jalan Bukit Barisan merupakan satu-satunya akses jalan menuju stasiun kereta api.
“Dimulainya operasional kereta api khusus Bandara Kualanamu yang serentak dengan beroperasinya bandara pengganti Polonia akan berdampak pada lonjakan penumpang kereta api antara 20 hingga 30 persen dari kondisi normal. Lonjakan penumpang akan diikuti pertambahan kenderaan ke arah stasiun kereta. Ini yang akan menyebabkan kemacetan,” kata Suriono, Kepala Bidang Lalulintas Angkutan Darat Dishub Medan kepada tempo, Jumat (19/7/13).
Ruas jalan di Medan yang diperkirakan akan macet saat Bandara Kuala Namu mulai beroperasi menurut Suriono yaitu Jalan Pulau Penang, Jalan Kereta Api, Jalan Jawa, Jalan Raden Saleh,serta Jalan Balai Kota hingga Jalan HM Yamin.
Yudi Istiarto, Manejer Hukum PT KAI Divisi Regional Medan-Aceh mengatakan PT KAI tidak memiliki lahan parkir untuk kendaraan pengantar maupun penjemput penumpang Bandara Kuala Namu yang menggunakan kereta api bandara.
Penyebab utama ketidak tersediaan lahan parkir ini adalah hilangnya aset PT KAI berupa tanah di Jalan Jawa yang sebelumnya direncanakan untuk lahan parkir, ternyata kini telah menjadi rumah sakit dan pusat bisnis.
“PT KAI gagal mempertahankan asetnya di pengadilan,” kata Yudi.
Sebenarnya Pemerintah Kota Medan telah memberi izin PT KAI untuk menggunakan sebagian tanah Lapangan Merdeka yang letaknya berhadap-hadapan dengan stasiun kereta api sebagai lahan parkir. Namun, Yudi ragu penggunaan tanah lapangan ini bisa mengatasi kemacetan.
“Diperkirakan hanya sekitar 100 kendaraan roda empat yang bisa parkir di Lapangan Merdeka. Tentu saja itu tidak bisa mengatasi kemecetan. Makanya Jalan Bukit Barisan akan ditutup dan digunakan untuk tempat perkir,” ujar Yudi.