SURABAYA – Pemkot Surabaya akan menerapkan metode khusus agar warganya mau berpindah moda transportasi ke angkutan masal cepat (AMC – MRT/Mass Rapid Transport), yakni monorel dan trem. Pemerinah setempat akan menerapkan electronic road pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar elektronik.
Kepala Bappeko Hendro Gunawan mengatakan, ERP merupakan bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas. “Ya, itu pasti jadi kebutuhan. Namun, yang patut menjadi catatan, sistem transportasi masal yang kami bangun harus mapan lebih dahulu,” kata Hendro.
Dia mengungkapkan, dengan sistem itu, warga yang melewati jalan-jalan protokol tertentu tidak gratis lagi seperti sekarang. Di negara-negara maju, seperti Singapura, Jepang, dan Inggris, sistem tersebut sukses memindahkan para pengendara mobil pribadi ke transportasi masal. Dengan begitu, kemacetan di jalan raya bukan lagi pemandangan sehari-hari.
Di sisi lain, pemkot mendapat keuntungan, yakni makin rendahnya produksi karbondioksida akibat mobilitas kendaraan pribadi.
Sistem itu, antara lain, bisa diterapkan dengan sejumlah cara. Misalnya, memakai kartu deposit. Pengendara mobil pribadi akan dipasangi alat khusus. Dengan demikian, bila mereka melewati gerbang ERP, dengan sendirinya saldo kartu deposit tersebut berkurang. Para pengendara bisa melinÂtasi jalan itu lagi apabila kartu deposit tersebut diisi ulang. “Ya, bisa kayak kartu deposit itu penggunaannya,” terang pria yang segera dilantik menjadi Sekkota Surabaya itu.
Bila monorel sudah berjalan, kata Hendro, titik-titik parkir di seantero Surabaya juga akan dikurangi. Lewat kebijakan itu, nanti kendaraan pribadi tidak bisa memarkir mobilnya sembarangan. “Kalau kebijakan ini diterapkan dan dipahami, lama-lama transportasi masal menjadi pilihan,” ungkapnya.
Para pegawai pemkot, kata Hendro, juga diminta untuk memanfaatkan transportasi masal tersebut. “Nanti ada kebijakan ke arah sana. Para pegawai juga harus bisa mencontohkan,” terangnya.
Karena itu, dia meminta dukungan semua pihak untuk menyukseskan megaproyek yang putaran lelangnya dimulai bulan ini tersebut.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim Anwar menyatakan mendukung pemberlakuan sistem tersebut. “Memang ERP instrumen penting dalam penerapan transportasi masal. Ini era kemajuan. Transportasi ramah masal ramah lingkungan itu yang menjadi kebutuhan,” terang politikus Partai Demokrat tersebut.
Dia memberikan catatan mendukung pemberlakuan ERP tersebut bila tidak membebani publik terlampau banyak. (git/c6/end/jawapos)