JAKARTA – KRL Commuter Line merupakan moda transportasi massal yang ditargetkan sebagai pengurai kemacetan di Jakarta. Salah satu caranya adalah mencegah kendaraan para penumpang kRL masuk ke Jakarta. Untuk mendukung pencegahan ini stasiun di kawasan Bodetabek menyediakan fasilitas park and ride.
Namun, dengan turunnya tarif KRL Commuter Line karena disubsidi, penumpang semakin bertambah. Mereka tentu saja membawa serta kendaraan pribadi untuk mencapai stasiun. Hal inilah yang menyebabkan semakin hari fasilitas park and ride dirasa kurang.
Koondisi ini misalnya dapat dilihat di Stasiun Depok Lama. Sekitar 4 bulan yang lalu PT KAI melalui anak usahanya PT Reska Multi Usaha bekerjasama dengan perusahaan asuransi Sukarsa VIP yang merupakan anak usaha PT Jasa Raharja Putra, mengelola lahan parkir yang dikgususkan untuk para pengunjung stasiun. Sayangnya, kini lahan tersebut masih tidak cukup menampung kendaraan pengunjung yang jumlahnya mencapai ribuan.
“Lahan masih kurang. Penumpang kereta kan ribuan,” kata Sukindra, petugas parkir di Stasiun Depok Lama, kepada detikcom, Kamis, (29/8/2013).
Sukindra mengungkapkan, lahan parkir yang letaknya berada persis di depan loket tiket ini hanya mampu menampung 500 hinnga 600 motor dan puluhan mobil per hari. Sedangkan penumpang di stasiun Depok Lama mencapai ribuan.
Mengenai tarif, Sukindra menjelaskan setiap kendaaran yang masuk akan dikenakan Rp 1.000 pada satu jam pertama. Lebih dari satu jam menjadi Rp 4.000 flat sampai 23 jam kemudian.
“1 jam lewat 1 detik kena Rp 4 ribu. Kalau 23 jam lewat 55 menit ya tetap Rp 4 ribu. Kalau nginep kena tambahan Rp 4 ribu per malam,” ungkap Sukindra
Sedangkan tarif untuk parkir mobil dipatok Rp 2 ribu pada 1 jam pertama, selebihnya Rp 8 ribu flat hingga 23 jam ke depan. Sedangkan untuk menginap pemakir akan dikenai biaya Rp 8 ribu per malam. Menurut Sukindra, tarif tersebut sudah termasuk asuransi parkir.
“Kalau hilang yah sesuai dengan prosedur harus lapor polisi, baru nanti diganti nilai rupiahnya sebesar 70 persen sesuai harga kendaraan,” jelas Sukindra.
Pendapatan yang diperoleh dari jasa parkir ini bisa mencapai Rp 2 juta per hari. Omset tersebut masih kotor belum dipotong gaji pegawai.
Menurut Aryo, penumpang KRL yang baru 1 bulan menggunakan jasa parkir stasiun, ia lebih memilih parkir di park and ride stasiun karena murah dan berasuransi.
“Kalau nginep juga lebih murah, parkir juga lebih aman karena ada asuransinya,” kata Aryo.
Sedangkan Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan akan ada penambahan lahan parkir secara bertahap di Stasiun Bodetabek.
“Parkir akan ditambah terus, dimulai pembangunan parkir bertingkat untuk sepeda motor,” kata Ignasius Jonan, Direktur Utama PT KAI, usai jumpa pers di Stasiun Gambir, Selasa (27/8/2013).
Jonan menambahkan, pembangunan parkir bertingkat untuk park and ride itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Seperti di Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang dan Serpong.