Jakarta – PT Kereta Api Commuter Line Jabodetabek (KCJ) mengoperasikan KRL tambahan sebagai langkah antisipasi aksi damai pada Jumat (2/12) kemarin. Terjadi lonjakan penumpang usai massa aksi 212 di Jakarta membubarkan diri.
PT KCJ mengoperasikan 6 KRL untuk memfasilitasi para pengguna jasanya. “Sejak siang sudah padat, hingga pukul 16.20 WIB sebanyak 6 kereta tambahan sudah dioperasikan,” kata Vice President Komunikasi PT KCJ, Eva Chairunisa.
Selain menambah armada KRL, pihak KCJ juga menambahkan loket, vending machine, serta petugas tambahan guna melayani pembelian tiket KRL. “Untuk hindari kepadatan bisa mencari alternatif stasiun lain, dan hingga kini untuk keselamatan dan keamanan sistem buka tutup menuju peron masih dilakukan pada saat kondisi peron sudah sangat padat,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Stasiun Bogor, Sugi Hartanto menuturkan jika kemarin pagi terpantau sekitar ribuan orang penumpang yang naik kereta dari Stasiun Bogor. “Estimasi jumlah penumpang tadi pagi yang berangkat dari Stasiun Bogor itu sekitar 3000 sampai 4000 orang,” ujarnya.
Sementara itu, volume penumpang di Stasiun Gondangdia, Juanda, dan Sawah Besar juga melonjak tajam dibanding hari biasa. “Hingga pukul 18:00 WIB, tercatat jumlah penumpang di Stasiun Juanda mencapai 95.279 pengguna. Pada hari kerja biasa, jumlah penumpang di Stasiun Juanda di waktu yang sama tercatat hanya 26.737 pengguna,” ucap Eva.
Di Stasiun Gondangdia jumlah penumpang mencapai 82.993 orang dibanding hari biasa yang hanya 47.523 orang. Namun setelah pukul 18.00 jumlah penumpang sudah tak seramai siang dan sore hari. Kini kondisi di sejumlah stasiun yang ada di Jakarta pun sudah kembali normal. “Saat ini situasi di sejumlah stasiun telah terpantau kembali normal,” tandasnya.