Pedagang Memblokir Kereta Karena Dilarang Jualan dalam Stasiun

pedagang memblokir kereta
memblokir di
sumber : detikcom

Purwokerto – Hari ini Rabu, 28 Agustus 2013  para pedagang asongan di Purwokerto, Jawa Tengah memblokir kereta. Para pedagang memblokir kereta karena dilarang petugas berjualan di dalam . Aksi pedagang memblokir kereta membuat kericuhan di stasiun Purwokerto.

Pedagang asongan yang biasa berjualan didalam stasiun berkumpul di dekat stasiun dengan jarak 300 meter. Mereka berkumpul sejak pukul 08.30 WIB pada Rabu, 28 Agustus 2013.

Saat Sawunggalih dari Purwokerto dengan tujuan Jakarta sedang lewat, para pedagang masih membiarkannya lewat. Sekitar pukul 09.00 WIB saat kereta barang dari arah Jakarta datang, mereka baru mulai bergerak untuk memblokir kereta tersebut.

Para pedagang asongan menutupi jalur double track. Para petugas PT KAI dan kepolisian melarang para pedagang untuk melakukan aksinya tersebut. Akibat aksi pedagang ini, masinis membunyikan klakson berkali – kali. Memberi tanda agar pedagang keluar dari jalur rel. Akhirnya suasana riuh karena klakson yang terus berbunyi dan para pedagang tidak mau minggir.

Polisi dan petugas gagal mengusir pedagang dari rel. Masinis kemudian mengurangi kecepatannya dan tetap membunyikan klaksonnya.

Setelah 10 menit pedagang berada di jalur rel memblokir kereta, akhirnya merek minggir dan kereta dapat melintas dengan perlahan.

“Tiba-tiba saja kami dilarang berjualan di dalam stasiun hari ini,” kata Supono, salah satu pedagang asongan kepada detikcom.

Hingga pukul 09.20 pedagang masih tetap berada dipinggiran rel. Petugas PT KAI dan polisi juga berjaga bila aksi yang dilakukan pedagang  terjadi lagi.

Penertiban stasiun memang sengaja dilakukan oleh pihak PT KAI akhir-akhir ini. Mereka melakukan sterilisasi terhadap pedagang asongan dan lapak – lapak eeka. Penertiban ini dilakukan untuk membuat fasilitas penunjang perkeretaapian yang menambah nyaman .

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.