Pelayanan KRL Minim, Rugikan Penumpang dari Luar Jabodetabek

JAKARTA – Selama ini, pelayanan dinilai kurang bersahabat bagi penumpang darii luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penilaian ini disebekan karena penumpang dari luar tidak akan tahu di mana mereka berhenti. Saat berada dalam , hanya penumpang yang merupakan warga Jabodetabek yang tahu stasiun tanpa perlu melihat ke luar kereta dan melihat plang nama stasiun tersebut.

Penyebab utama masalah adalah akibat dari tidak berfungsinya papan informasi di dalam KRL yang seharusnya dapat memberitahukan sedang berhenti di stasiun mana KRL tersebut. Padahal, dengan berfungsinya alat yang menunjang pelayanan KRL tersebut, penumpang menjadi terbantu dan mengetahui stasiun pemberhentian berikutnya dan stasiun tujuan akhir KRL.

“Sebenarnya ada alat yang bernama Automatic Train Stop (ATS) yang terpasang. Alat ini akan menunjukkan sedang berhenti di stasiun apa kereta itu,” jelas Tri Handoyo, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek dalam jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2013).

ATS dapat digunakan dengan dukungan alat tambahan agar dapat berfungsi normal. Menurut handoyo, sampai saat ini alat tambahan untuk ATS tersebut belum berfungsi. Untuk mengatasinya, setiap kali KRL berhenti petugas akan mengumumkan melalui pengeras suara.

Handoyo juga mengatakan, dari 180 rangkaian kereta listrik tipe terbaru yang rencananya akan didatangkan dari Jepang pada akhir tahun ini, ATS 180 kereta tersebut juga tidak akan berfungsi karena tidak adanya dukungan alat tambahan.

“ATS-nya ada, tapi enggak akan berfungsi,” ujarnya.

Wendo (35), seorang penumpang asal Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, ditidak jarang dia sering tersesat saat menggunakan KRL . Hal itu akibat tidak adanya keterangan tertulis di dalam kereta tentang stasiun pemberhentian KRL. Menurut Wendo, hal itu sangat fatal dan disayangkan karena area Jabodetabek yang sangat luas.

“Saya naik dari Bogor, mau ke Tanah Abang. Sering kali bablas, pernah sampai ke Kemayoran, soalnya enggak ada pemberitahuan. Apalagi kalau malam dan padat penumpang, kan plang nama stasiun di luar udah enggak keliatan lagi,” ungkapnya ketika ditemui Kompas.com di Stasiun Bogor, Selasa (27/8/2013).

Samapi saat ini, papan informasi yang berisi rute hanya berupa papan manual yang terletak di atas pintu KRL Commuter Line. Minimnya pelayanan KRL ini juga mengakibatkan minimnya informasi bagi penumpang luar Jabodetabek, serta hanya penumpang warga Jabodetabek yang hafal sedang berhenti di stasiun mana.

Tentang Dinar Firda Rosa 263 Articles
Peminat studi Teknik Informatika, saat ini bermukim di Malang - Jawa Timur