Meulaboh – Untuk memangkas jarak tempuh menuju ke Banda Aceh, pemerintah propinsi Aceh telah merencanakan pembangunan jalan layang (fly over) maupun terowongan di kawasan barat selatan Aceh. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah.
“Hubungan antara Banda Aceh ke barat selatan kita akan dapat persetujuan fly over, terowongan di daerah Kulu, Paro, dan Geurutee. Ini bukan datang begitu saja, tapi waktu itu rahmad banjir, kita bicarakan dengan Presiden dan Alhamdulillah direspon positif,” ujarnya ketika dimintai keterangan di Meulaboh pada akhir pekan lalu.
Disampaikan oleh Zaini, fly over akan dipasangkan di 3 daerah, sementara terowongan akan dibuat di Gunung Geurutee. Jarak tempuh Banda Aceh-barat selatan Aceh yang semula mencapai 12 km akan terpangkas 1,7 km. Ide pembangunan tersebut, diakui Zaini, telah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo beserta rombongannya dalam sambutan di acara peresmian pengembangan Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, Rabu (2/3).
“Ini juga sudah saya ingatkan saat peresmian lapangan (terbang) Rembele di Bener Meriah di depan Presiden, dan nanti kita akan menghubungi Mentri PU-nya supaya ini dipercepat selesai menyangkut persoalan-persoalan segera dibangun,” bebernya.
Menurut Zaini, pihaknya tengah meningkatkan jalinan komunikasi dengan Kementrian pusat di Jakarta. Hal ini untuk mencegah agar proyek pembangunan fly over dan terowongan ini tak bernasib sama dengan pembangunan rel Kereta Api Aceh-Lampung dan jalan tol di wilayah timur Aceh yang tertunda. Padahal, Ia mengaku telah menjanjikan pembangunan infrastruktur tersebut pada masyarakat Aceh.
“Pembangunan jalan kereta api dari Aceh ke Lampung, ini mungkin belum lagi dari Aceh Barat, mohon maaf dan sabar dululah lain kali. Tapi yang penting jalan tol dan jalan kereta api ini segera dibangun, kalau tidak, kita akan bersama-sama ke Jakarta,” tegas Zaini.