JAKARTA – Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang diharapkan bisa beroperasi pada tanggal 25 November 2017 mendatang tampaknya bakal terealisasi. Pasalnya, PT Angkasa Pura II menuturkan bahwa pembangunan stasiun kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini sudah memasuki tahap finalisasi.
“Pembangunan kereta bandara saat ini hanya untuk fasilitas penunjang stasiun, sedangkan yang lainnya sudah rampung,” papar Public Relation Manager PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano. “Misalnya, fasilitas penunjang seperti musala sedang kami bangun. Kami memastikan bahwa stasiun nantinya nyaman bagi masyarakat.”
Stasiun kereta bandara ini nantinya akan melayani penumpang bandara dengan rute Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, hingga Bandara Soekarno-Hatta. Kesiapan jalur dan keretanya sendiri saat ini sedang digarap oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
“Selain membangun fasilitas penunjang stasiun seperti musala, kami juga tengah menyiapkan tenant dan bekerja sama dengan vendor,” sambung Yado. “Ini dilakukan untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman bagi calon penumpang.”
KA Bandara Soekarno-Hatta sendiri memiliki empat relasi, di antaranya Jakarta-Bandara Soetta dengan 20 perjalanan, relasi Bandara Soetta-Jakarta dengan 20 perjalanan, relasi Manggarai-Duri-Bandara Soetta dengan 21 perjalanan, dan relasi Bandara Soetta-Duri-Manggarai dengan 21 perjalanan. Moda transportasi ini diharapkan bisa memangkas waktu perjalanan dari Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari semula dua jam menjadi 45 menit.
Sementara, untuk harga tiketnya, saat ini masih digodok oleh pemerintah dan pihak terkait. Namun, harga tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta dipastikan tidak lebih dari Rp100.000 per seat, dan diputuskan paling lambat pada bulan Oktober ini. Setiap gerbong kereta bakal memiliki fasilitas tempat duduk yang nyaman, full AC, akses Wi-Fi high speed, sampai dengan fasilitas toilet mirip yang ada di pesawat terbang.