
CIREBON – Pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II yang disiapkan untuk kelancaran arus lalu lintas saat mudik dan balik Lebaran masih terhambat. Proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Toll Road ini terhambat oleh beberapa faktor, antara lain pembebasan lahan, tiang listrik milik PLN, dan jalur kereta api.
Pimpinan Proyek Seksi I dan II Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Mulya Setiawan mengatakan, kendala terbesar pembangunan jalan tol ini ada pada pembebasan lahan dan jalur kereta api. Untuk pembebasan lahan, pihak pemerintah melalui Tim Pembebasan Tanah (TPT) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) akan terus melakukan penyelesaian dengan segera.
“Untuk struktur jalan, tidak jadi masalah buat kita. Yang kritis itu di jembatan (untuk melintasi) jalur kereta api yang ada di Brebes Timur. Itu dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) belum mengeluarkan izin (pembangunan jembatan perlintasan). Terdapat di proyek seksi II,” ungkapnya pada Kamis (21/5/2015).
Selain itu, tiang listrik milik PLN yang berdiri di tengah-tengah proyek juga menghambat pembangunan jalan tol. Kabel-kabel yang terpasang pada tiang listrik tersebut membuat pekerja proyek harus lebih hati-hati saat menggarap proyek itu.
“Padahal kita sudah membayarnya, tapi oleh PLN belum dipindahkan,” ujar pria yang akrab disapa Wawan ini.
Meski demikian, proyek ini dipastikan akan terus berjalan meskipun masih banyak hambatan. Hal ini dikarenakan jalur Pejagan-Pemalang ini diharapkan bisa digunakan pada Lebaran Idul Fitri bulan Juli 2015 mendatang. Jika pembangunan tersebut dipastikan selesai, maka jalan tol ini akan dibuka pada H-7 mudik Lebaran.