Kemenhub Suntik Dana PSO Rp2,5 Triliun untuk Kereta Api pada 2023

Risal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub - (money.kompas.com)
Risal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub - (money.kompas.com)

– Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengalokasikan anggaran kewajiban publik atau public service obligation (PSO) sebesar Rp2,5 triliun untuk perintis pada tahun 2023. Anggaran tersebut diberikan Kemenhub ke PT Api Indonesia (KAI) melalui penandatanganan kontrak perjanjian di Kantor Kemenhub pada Jumat (30/12) lalu.

“Untuk Tahun Anggaran 2023, Kementerian Perhubungan melalui DJKA menganggarkan dana PSO sebesar Rp2.549.288.981.000, dan dana subsidi untuk sebesar Rp124.075.614.136, yang ditujukan untuk menekan kereta api bagi masyarakat,” ucap Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Jumat (30/12), seperti dilansir dari Kompas.

Lebih lanjut Risal menjelaskan, layanan kereta api yang akan memperoleh kucuran dana PSO antara lain, KA jarak jauh, jarak sedang, jarak dekat, KRD ekonomi, KRL Jabodetabek dan , serta kereta api ekonomi Lebaran. Sementara itu, dana subsidi akan diberikan pada layanan KA perintis di 5 wilayah, yakni di Jawa Tengah, , Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh.

menetapkan nilai kontrak penyelenggara subsidi perintis sebesar Rp124 miliar lebih untuk 5 lintas pelayanan. Pertama, kereta api perintis Cut Meutia-Kutablang dengan panjang 21,5 km memiliki nilai kontrak Rp18,83 miliar dengan frekuensi 8 kereta per hari.

Kemudian, kereta perintis Lembah Anai dengan lintas pelayanan Bandara Internasional Minangkabau-Kayutanam sepanjang 38 km dengan nilai kontrak Rp14,4 miliar dengan frekuensi tetap, yakni 6 kali per hari. Berikutnya, kereta perintis LRT Sumatera Selatan dengan lintas pelayanan bandara DJKA sepanjang 23 km, dengan nilai kontrak Rp76,53 miliar dengan frekuensi 88 kereta setiap hari.

Selanjutnya, ada kereta perintis Batara Kresna dengan lintas pelayanan Purwosari-Wonogiri sepanjang 36,7 km dengan nilai kontrak Rp8,36 miliar dengan frekuensi tetap 4 kereta api per hari. Terakhir, kereta perintis Datuk Belambangan dengan lintas pelayanan Tegal-Tebing Tinggi-Lalang sepanjang 35,5 km dengan nilai kontrak Rp8,50 miliar dengan frekuensi 2 kereta api per hari.

“Dengan ditandatangani kontrak ini diharapkan masyarakat dapat menggunakan transportasi perkeretaapian yang aman, nyaman dan terjangkau, serta menunjang pemerataan serta pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pembangunan nasional,” tandasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*