JAKARTA – Pemerintah dipastikan membatalkan proyek pembangunan High Speed Train atau kereta api super cepat Jakarta-Surabaya. Proyek yang rencananya merupakan kerjasama antara pemerintah dengan investor asal Jepang tersebut sudah pasti tidak akan dijalankan pemerintah Jokowi-JK.
Menhub Ignasius Jonan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membangun proyek kereta api supercepat dalam lima tahun ke depan.
“Ya memang enggak ada. Kan sudah dibahas dari awal pembentukan kabinet, tidak ada pembangunan kereta api super cepat yang menggunakan APBN untuk 5 tahun ke depan,” ujar Jonan di Kompleks Istana Negara, Rabu (14/1/2015) seperti dikutip bisnis.com.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan proyek kereta api super cepat ini menjadi salah satu dari tiga proyek kerjasama dengan investor Jepang yang dibatalkan.
“Salah satunya High Speed Train, kereta api super cepat (Jakarta-Surabaya). Itu salah satunya, ada dua lagi lainnya, nantilah,” ungkapnya kepada okezone.com.
Pembatalan ini dikarenakan pemerintah telah mengkaji proyek mana yang strategis jika dibangun. Keputusan tersebut juga sempat membuat Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki kecewa dan dinilai dapat memicu konsekuensi politis dan ekonomi kedua negara.
“Dia (Jepang) bilang ada konsekuensi ekonomi dan politiknya buat hubungan bilateral kedua negara. Jadi kalau ada proyek yang sudah ada di dalam list itu dibatalkan, namun pernyataannya itu kan lemah. Mereka cuma bilang itu ada konsekuensi ekonomi dan politik. agak menggertak,” jelasnya.
Namun Andrinof menegaskan pembatalan proyek ini tidak akan membuat pemerintah takut jika nantinya pihak Jepang tidak menanamkan investasinya di Indonesia.