
JAKARTA – Meski memutuskan untuk mengubah jadwal perjalanan kereta api luar biasa (KLB) menjadi dua kali sehari sejak Jumat (15/5), pemesanan tiket justru meningkat. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengungkapkan hingga tanggal 17 Mei 2020, pihaknya sudah menjual sebanyak 787 tiket di tengah pandemi COVID-19 dan larangan mudik Lebaran 2020.
“Jumlah total tiket yang telah terjual dan telah dipesan untuk kereta api luar biasa sampai Minggu (17/5) pagi berjumlah 787 kursi. Jumlah ini dari mulai hari pertama pengoperasian KLB ini, yaitu pada 12 Mei 2020 dan tren penumpang cenderung meningkat,” papar VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, disalin dari Bisnis. “Masyarakat sudah mulai kembali menggunakan moda kereta api di tengah pandemi ini dengan jumlah kapasitas dan ketentuan yang sangat ketat.”
Hampir senada, Manajer Humas PT KAI DAOP 4 Semarang, Krisbiyantoro, menuturkan bahwa jumlah penumpang kereta api luar biasa yang turun di Stasiun Tawang Semarang terus mengalami kenaikan selama empat hari pengoperasian kereta tersebut. Sebanyak 41 penumpang turun di Kota Lumpia dan mayoritas berasal dari Jakarta.
Jumlah tersebut terbagi atas penumpang KA luar biasa jurusan Jakarta-Surabaya sebanyak 36 orang dan jurusan Surabaya-Jakarta sebanyak 5 orang. Sementara, jumlah penumpang yang berangkat dari Semarang dengan tujuan Jakarta maupun Surabaya sebanyak 29 orang. “Hingga Jumat (15/5), jumlah calon penumpang yang memperoleh izin untuk membeli tiket KA luar biasa sebanyak 70 orang,” katanya dilansir Antara.
Sebelumnya, PT KAI memutuskan untuk mengubah jadwal operasi kereta api luar biasa dengan menjalankan transportasi tersebut setiap dua hari sekali. Perubahan jadwal ini menyesuaikan dengan perkembangan dan evaluasi di lapangan setelah dua hari pengoperasian, yang mampu mengangkut total 148 penumpang, dengan rincian 62 orang di hari pertama dan 86 orang di hari kedua.