SURABAYA – Walikota Surabaya mengatakan bahwa PT KAI seharusnya tidak membutuhkan proses panjang untuk menganggarkan proyek trem di Surabaya. “Kan bisa cepat. PT KAI bisa saja langsung mengucurkan dana dan memulai pembangunannya,” ungkapnya.
Menurut Risma, hal tersebut berbeda dengan metode penganggaran oleh negara karena membutuhkan pembahasan berliku dan berjenjang-jenjang.
“Seharusnya nggak usah menunggu lama. Bulan depan seharusnya bisa berlangsung. Benar-benar bisa dimulai,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini setelah rapat bersama DPRD Surabaya kemarin (4/8).
Besar anggarannya memang belum diputuskan. Namun, mengacu rencana pemkot terdahulu, pembangunan trem diperkirakan menelan anggaran lebih dari Rp 3 triliun. Pemkot optimistis PT KAI bisa memenuhinya.
Secara terpisah, anggota Komisi C DPRD Surabaya Dedy Prasetya mengungkapkan bahwa perlu lebih jelas dahulu bentuk kerja sama pemkot dengan PT KAI tersebut. “Seperti apa bentuk perjanjiannya, kami sama sekali belum tahu. Apa kewajiban dan hak masing-masing pihak harus gamblang,” ungkapnya.
Jangan sampai, harapan pemkot tersebut justru hanya bertepuk sebelah tangan. Bila itu yang terjadi, mimpi menikmati angkutan masal akan semakin lama. Menurut dia, yang terpenting adalah pemkot segera melakukan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan itu. “Saya yakin bisa,” katanya. (git/c7/end)