Perusahaan kereta api milik negara PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapati peningkatan yang signifikan dalam pendapatan angkutan barang tahun ini pasca peresmian jalur ganda Utara Jawa yang menghubungkan ibu kota Jakarta dengan kota terbesar kedua, Surabaya di Jawa Timur.
Direktur komersial KAI Bambang Eko Martono mengatakan selama akhir pekan bahwa kontribusi transportasi barang terhadap pendapatan perusahaan melonjak dari kurang dari 40 persen tahun lalu menjadi sekitar 47 persen pada tahun ini, karena kapasitas kereta api di Jawa yang meningkat menghasilkan permintaan jasa logistik berbasis perkeretaapian. Jalur double-track yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya telah beroperasi penuh sejak Oktober tahun ini.
Kapasitas kereta api meningkat setelah operasi terbatas jalur ganda awal tahun ini meningkatkan pendapatan operator kereta sekitar Rp 8,6 triliun (US $ 689,66) pada semester pertama tahun ini, naik 123 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan membukukan Rp 326 miliar laba bersih pada semester pertama tahun ini, naik 20 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Kami sedang dalam proses negosiasi dengan Pertamina untuk mengangkut bahan bakar mereka menggunakan layanan kami tahun depan,” kata Bambang. “Kami sekarang menyediakan layanan logistik untuk Coca Cola, Aqua, serta Krakatau Steel, menyusul dibukanya jalur ganda,” lanjutnya.
Bambang mengatakan bahwa perusahaan diharapkan untuk dapat mencapai target Rp 10,70 triliun pendapatan tahun ini, naik dari Rp 8,6 triliun tahun lalu, dimana Rp 3,09 triliun diharapkan berasal dari transportasi barang.
Perusahaan mengharapkan untuk membukukan Rp 650 miliar laba tahun ini, naik 13 persen dari Rp 560 miliar di tahun lalu.
Seluruh sistem double-track, yang membentang 727 km dari Jakarta ke Surabaya, tidak hanya meningkatkan kapasitas kereta api tetapi juga mengurangi waktu perjalanan antara dua kota itu yang sebelumnya 11 – 13 jam menjadi hanya 8 – 10 jam.
Menurut Bambang, perseroan berencana untuk menambahkan hingga 15 kereta api barang baru tahun depan, dengan empat di antaranya berlokasi di Sumatera untuk mengangkut batubara, yang merupakan tulang punggung perusahaan untuk pendapatan bisnis logistik. PT. KAI saat ini memiliki total 40 kereta barang.
Pada bulan Oktober, KAI dijamin pinjaman senilai $ 94.300.000 dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat untuk membiayai pembelian 50 lokomotif dari General Electric (GE) Amerika.
Bambang mengatakan kepada JakartaPost lokomotif pesanan diharapkan tiba pada bulan September tahun depan dan akan digunakan untuk menarik kereta barang baik di Sumatera dan Jawa.