JAKARTA – PT KAI telah selesai melaksanakan penertiban pedagang di 64 stasiun kereta api se-Jabodetabek. Mereka juga optimistis pemilik kendaraan pribadi dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang bekerja di Jakarta akan beralih ke KRL Commuter Line.
Saat ini stasiun se-Jabodetabek telah memiliki fasilitas park and ride. Dengan adanya fasilitas tersebut, pemilik kendaraan pribadi bisa memarkir kendaraannya di stasiun dan melanjutkan perjalanannya menggunakan KRL Commuter Line.
“Dulu kita tidak punya space (karena ada kios pedagang). Untuk memindahkan orang dari kendaraan pribadi ke kereta, maka kita perlu lahan parkir. Saat ini di Bojong Gede ini cukup untuk menampung 500 motor,” ujar Sukendar Mulya, Kepala Humas Daops I PT KAI, kepada kompas.com di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Selasa (27/8/2013).
Menurut Sukendar, Stasiun Bojong Gede dulunya merupakan satu dari sekian banyak stasiun di Jabodetabek yang sangat tidak teratur akibat lahan parkir digunakan untuk kios-kios pedagang. Namun, setelah adanya penertiban kini sudah tertata dengan baik. Kini lahan sekitar 1,3 hektar tersebut digunakan untuk menampung ribuan kendaraan.
“Untuk motor sekitar 2.900, mobil bisa 300-400,” ungkap Sukendar.
Penertiban yang dilakukan di stasiun-stasiun ini sejalan dengan Perpres No 83 Tahun 2011 dan UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang menugaskan PT KAI untuk meningkatkan prasarana dan sarana kereta di jalur lingkar Jabodetabek dan kereta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kita telah melakukan pembenahan demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pada penumpang, dan ini bukti yang telah kita lakukan selama ini,” tegas Sukendar.
Dari data yang dihimpun, menurut Sukedar saat ini terdapat 585 perjalanan KRL Commuter Line dengan rata-rata 550.000 penumpang per harinya. Tahun 2018, ditargetkan KRL Commuter Line mampu mengangkut 1,2 juta penumpang dengan sekitar 900 perjalanan setiap harinya.
“Kereta akan ditambah terus untuk mengurai kepadatan penumpang di pagi hari dan sore hari. Target kita ingin menjadikan KRL menjadi pilihan transportasi utama di Jabodetabek,” pungkasnya.