Pengaduan Kepada KPP Banyak untuk PT KAI

Surabaya – Komisi Pelayanan Publik () sering mendapatkan dari masyarakat tentang massal . KPP Provinsi mencatat pengaduan terhadap PT Api Indonesia perihal transportasi massal kereta api menempati peringakt pertama dengan jumlah 406 aduan dari jumlah keseluruhan 609 aduan selama semester pertama 2013.

“PT Kereta Api Daop VIII menjadi instansi yang banyak diadukan publik,” ungkap Hardly Stefano, Ketua KPP Provinsi Jawa Timur

Hardly menjelaskan bahwa setiap ada pengaduan masuk kepada pihak KPP, pihak KPP akan melakukan verifikasi informasi lalu akan langsung disampaikan kepada PT KAI.

“Setelah identifikasi masalah jelas, kami sampaikan kepada PT KAI,” katanya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa pengaduan yang diajukan msyarakat terhadap PT KAI berkaitan dengan penghapusan kebijkan berlangganan serta penutupan rute .

“Karena memang ada perubahan kebijakan, dan kami meminta masyarakat untuk memahami konteks itu,” ungkapnya.

Jika kebijakan tentang tiket berlangganan tidak dihapus, maka akan semakin banyak pengaduan yang akan diajukan kepada PT KAI. Psalanya tiket berlangganan ini hanya akan dimiliki oleh golongan masyarakat tertentu.

Meskipun tiket berlangganan telah dihapuskan, Hardly menjelaskan bahawa PT KAI memberikan solusinya yaitu sekarang tiket kereta telah dapat dibeli di minimarket.

Sedangkan pengaduan tentang rute ekonomi, pihaknya mengungkapkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan Public Service Obligation dari Kementrian Perhubungan.  Dia menyarankan kepada PT KAI untuk membuat terobosan dengan menghubungi kota atau kabupaten yang menjadi jalur kereta ekonomi untuk menedpatkan PSO dari kota dan kabupaten juga.

“Supaya kereta api ekonomi yang dulu dihapus bisa jalan kembali,” katanya.

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.

2 Comments

  1. Yth. KA. KAI

    Sy penumpang kereta eksetutive BIMA malang-jakarta (gambir), berangkat dr malang jam19.36, sampai jam 12 siang keesokkan harinya, kami masih diperjalanan tepatnya di jatinegara. Total perjalanan 16jam, biasanya ditempuh 11 jam. Tolong hal ini diperhatikan.. Supaya tdk terjadi lagi. Atau paling tidak ada konpensasi dari KAI. Thc

  2. Kepada yth pt KAI

    Saya pelanggan Kereta rangkas jaya dan ekonomi lokal ke rangkas. Sudah seringkali mengalami salah print tiket pesan ke rangkas yang diberikan tiket ke angke dan pernah kasir masih menjual tiket kereta yang sudah berangkat. Saya mengalaminya di stasiun serpong dan stasiun sudimara. Dan yang saya sesalkan tidak ada kata maaf dari petugas malah penumpang yang disalahkan. Ketika kasir menjual tiket kereta yang sudah berangkat dia petugas malah menyalahkan saya karena bertanya terlebih dahulu kepada kasir apakahbkereta sudah berangkat atau belum, petugas mengatakan harusnya saya bertanya ke satpam, padahal jika kita ke stasiun sudah pasti kasir adalah orang pertama yg kita temui. Hari ini saya mau diturunkan dari kereta karena ternyata tiket yg diberikan oleh kasir tidak sesuai dengan permintaan dan petugas dalam kereta tidak mau tahu akan hal tersebut. Jadi tolong pt kai berbenah diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan merugikan pengguna jasa kai. Dan saya harap ada permintaan maaf dari petugas apabila ada kejadian seperti ini lagi karena yg terkesan oleh saya petugas seakan tidak mau disalahkan

Komentar ditutup.