JOGJA – PT Kereta Api Indonesia Daops VI Jogjakarta memperketat pengecekan berlapis tiket kereta di perjalanan KA. Itu karena beberapa stasiun terindikasi belum steril dari aksi percaloan dan manipulasi tiket.
PT KAI menengarai adanya modus baru percaloan tiket dengan memanipulasi KTP. Terlebih di saat tiket kereta untuk arus balik sudah mencapai 100 persen hingga Senin (11/8).
Manajer Humas PT KAI Daops VI Jogjakarta Bambang Setiyo Prayitno mengatakan untuk modus operandi percaloan sekarang adalah penipuan calon pengguna jasa KA. Mereka menjual tiket kepada calon penumpang yang belum mengetahui adanya aturan dan pengawasan soal kesesuaian identitas dengan tiket KA. Karena itu, ternyata tiket yang tidak sesuai dengan identitas yang bersangkutan akan hangus dan tidak dapat digunakan untuk melakukan perjalanan.
“Untuk itu kami selalu sosialisasikan ke masyarakat tiket harus sesuai KTP dan akan kami terapkan pemeriksaan berlapis untuk menghindari percaloan ini,” ujar Bambang kemarin (7/8).
Di stasiun tugu Jogjakarta juga terdapat empat calon penumpang terjaring pada gate boarding karena tak sesuai identitas dengan nama pada tiket yang tertera. Sementara itu, tingkat okupansi KA tujuan Jakarta hingga saat ini rata-rata sudah mencapai 100 persen. Dari data pemesanan hingga Senin (11/8), data pada Kamis (7/8) pukul 11.00 menunjukkan okupansi 100 persen untuk tujuan Jakarta, Surabaya dan Banyuwangi.
Sedangkan untuk tujuan Bandung, KA Lodaya malam lebaran tujuan Malang, KA Malioboro Ekspres masih tersedia beberapa seat. Selain itu, KA Ekonomi AC Lokal Tawangmangu yang melayanani relasi Lempuyangan-Solo Balapan PP terhitung Jumat (8/8) mulai tidak beroperasi. “Itu sehubungan telah menurunnya volume penumpang KA Lokal komuter,” tuturnya. (JPNN/YUD)